Jakarta, eranasional.com : Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Artis  Ria Irawan meninggal dunia pada Senin (6/1/2020) sekitar pukul 04.00 WIB. Ria menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Ria Irawan yang terlahir dengan nama lengkap Chandra Ariati Dewi Irawan merupakan salah satu aktris senior Indonesia yang juga merupakan anak dari sutradara senior Bambang Irawan dan Ade Irawan.

Ria Irawan mulai mengenal dunia peran saat masih balita. Ria menjadi figuran dalam film besutan ayahnya Sopir Taxi dan Belas Kasih pada 1973 silam.

Ria baru mendapatkan peran bukan sebagai figuran dalam film Fajar Menyingsing (1975). Dalam film yang disutradarai Marhadi JF tersebut, Ria beradu akting dengan Erwin Gutawa.

Salah satu tolak ukur kesuksesan karier akting Ria adalah film Kembang Kertas di tahun 1984. Di tahun selanjutnya ia berhasil menjadi nominasi di Festival Film Indonesia sebagai Aktris Pendukung Terbaik berkat perannya di film Bila Saatnya Tiba (1985).

Namun pada tahun 1987 ia baru berhasil memenangkan penghargaan pertamanya yaitu Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI).

Film yang berhasil memberikannya penghargaan ini tidak lain adalah Selamat Tinggal Jeanette (1987) yang juga diperankan oleh aktor kawakan Mathias Muchus dan Meriam Bellina.

Setelah vakum setidaknya selama 10 tahun, Ria kemudian menuai penghargaan lewat Biola Tak Berdawai (2003). Lewat perannya dalam film tersebut, Ria diceritakan memiliki penyakit kanker rahim dan meninggal dunia. Dari film itu Ria dinobatkan sebagai The Best Actress dalam ajang Festival Film Asia Pasifik di Iran.

Setelah itu, Ria kembali menancapkan namanya dalam jagat film Indonesia. Film-film populer seperti Arisan! (2004), Janji Joni (2005), dan Berbagi Suami (2006) dibintanginya.

Beberapa film yang terakhir melibatkan namanya adalah Wedding Aggrement (2019), Mantan Manten (2019), Bumi itu Bulat (2019), Kuambil Lagi Hatiku (2019) dan Koboy Kampus (2019).

Total sudah ada 43 film yang ia hasilkan selama perjalanannya sebagai aktris.

Tidak hanya seni peran, Ria Irawan juga merambah ke ranah tarik suara. Ia sempat membuat album bersama Ully Artha, Debby Cintia Dewi, Wieke Widowati, Rini S Bono, Nurul Arifin, Ita Mustafa, Ani Kusuma, Eva Arnaz, dan Rima Melati. Album yang diberi nama Japras ini berhasil meledak di pasaran. Selain itu ia juga sempat membuat album dangdut dengan Rano Karno dan membentuk trio bersama Nurul Arifin dan Ita Mustafa.

Ria Irawan meninggal setelah berjuang hampir 15 tahun melawan penyakit kanker kelenjar getah bening sejak tahun 2004 lalu. Ia sempat menjalani pengobatan dan dinyatakan sembuh. Namun, ternyata sel kanker kembali muncul dan disebut menjalar ke paru-paru hingga otak.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Onkologi, Firman Santoso mengatakan kambuhnya penyakit kanker yang dialami Ria Irawan dikarenakan sudah mencapai tingkat distance metastasi.

“Jadi kambuh itu ada tiga yang kita kenal, pertama adalah local metastasis, yakni dia kambuh ditempat semula pertama kali ditemukan kanker ya disitulah tumbuh lagi, yang kedua ada namanya regional metastasis yakni kanker yang kambuh di sekitar organ sekitarnya, misal tumbuh primary nya di rahim, ya kambuhnya akan ada di usus besar dan indung telur,”

“Nah yang ketiga adalah distance metastasis yakni kanker yang tumbuh di rahim misalnya namun tiba tiba ada di paru-paru melalui kelenjar getah bening, itu yang dikhawatirkan,” jelas Firman seperti dikutip RRI melalui laman Youtube “Ria Irawan kambuh lagi”, Senin (6/1/2020).

Firman juga mengatakan sel kanker yang terkontrol bisa saja muncul kembali Jika ada pemicu seperti depresi, obesitas, terpapar polusi udara berlebih, merokok serta pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan faktor bawaan atau genetik.

Sementara itu selama menjalani pengobatan kanker, Ria kerap membagikan perjuangannya ke media sosial. Hal tersebut tampak dalam sebuah unggahan yang dibagikan oleh Ria Irawan di akun Instagram pribadinya, @riairawan pada Selasa (19/11/2019) pagi.

Dalam foto tersebut, tampak Ria tengah terbaring di ranjang dan didampingi oleh dua petugas kesehatan.

Ria menjelaskan bahwa dirinya kini memang sedikit sulit berbicara lantaran “masa” di bagian kiri depan kepalanya mendorong motorik fungsi luhur serta kepalanya kini kembali terasa sakit dan tangan serta kakinya bagian kanan kini menjadi susah digerakkan dengan benar. Terlebih, lanjut Ria, ia kini sulit berbicara. Namun, meski begitu Ria tetap memberikan semangat kepada seluruh pengikutnya di media sosial. Sederet artis pun turut berkomentar di sejumlah unggahannya memberikan dukungan bagi Ria dalam melawan kanker.

Perjuangan pemain film Biola Tak Berdawai ini menghadapi kanker tak pantang menyerah. Berikut perjalanan Ria dalam menghadapi kanker yang dikutip dari berbagai sumber:

– Awalnya, terkena miom

Saat ditemui ketika berulang tahun ke-40 pada pada 2009, kepada awak media Ria mengatakan memiliki miom di tubuhnya.

“Sejak lima tahun lalu saya sudah mengidap penyakit miom temannya kista, itu adanya di dalam rahim. Semenjak menderita miom, badan saya seperti kelihatan besar dan menstruasi berhenti,” kata Ria seperti dikutip dari Kapanlagi.com.

Kemudian, ia didiagnosis menderita kanker endometrioum atau dinding rahim. Hal ini membuatnya memilih mengangkat rahim.

“Gue melakukan pengangkatan rahim tanpa biopsi tapi dengan USG aja. Itu sudah melebar ke indung telur,” katanya.

Setelah pengangkatan rahim, dirinya terus rutin melakukan pengecekan kesehatan. Ternyata dalam tubuhnya juga terdapat kanker kelenjar getah bening.

“Mau dibiopsi, masih kebal langsung dibiopsi. Ternyata (kanker) getah beningnya positif,” kenang Ria, pada wartawan di 17 November 2014.

Vonis kanker yang sudah menyebar ke kelenjar getah bening stadium 3 diketahuinya pada September 2014.

Ria pun saat itu mengikuti program kemoterapi untuk mengatasi kanker yang sudah menjalan di tubuhnya. Ia tak peduli bila efek kemoterapi membuatnya botak.

– Selalu pilih pengobatan medis

Dalam mengobati kankernya, Ria lebih memilih menjalani pengobatan dokter. Meskipun memang ada yang berhasil sembuh lewat cara herbal.

“Ada orang yang sukses dengan herbal, tapi ada yang mungkin enggak bisa berpengaruh ke gue. Kalau memang mereka berhasil dengan alternatif atau herbal, ya dilihat dulu itu siapa dan perbandingannya. Gue sih tetep bilang ke dokter biar nggak GR kalau gue sembuh karena kan gue percaya ke Allah SWT,” kata Ria dikutip Kapanlagi.com.

Setelah menjalani perawatan kanker dan kondisinya membaik, ternyata penyakit tersebut masih betah di dalam tubuhnya. Dia pun sempat kesal.

“Kanker muncul lagi, nggak terima sebenarnya dan emosi banget,” ujar Ria Irawan pada Januari 2017.

Menurut sang suami Mayky, sel kanker hadir di bagian diafragma tubuh istrinya. Wanita ini pun menjalani kemoterapi.

“Tetapi tidak berselang lama pada tahun 2017, sel kanker itu keluar lagi di bagian diafragma dan istri saya kembali menjalankan kemoterapi. Tetapi kali itu tidak disertakan radiasi, tidak seperti yang di awal kemo dan radiasi,” lanjut Mayky.

– Tahun 2019, Sel Kanker Menyebar ke Kepala

Berdasarkan hasil MRI ada kanker di bagian kepala Ria.

“Terus hingga sampai saat ini di tahun 2019 sel kanker itu terlihat kembali dari hasil MRI di bagian kepala. Itu ada terdapat massa atau tumor di bagian kepala, dan ada juga di bagian paru-paru,” kata Mayky, pria yang menikahi Ria pada 2016 silam ini.

Kehadiran kanker ini membuat Ria sulit bicara dan kehilangan keseimbangan.

“Massa tumor di kepala menekan saraf otak istri saya sehingga mengakibatkan sedikit sulit bicara dan kehilangan keseimbangan.

Setelah berjuang melawan kanker begitu panjang, kini Ria sudah terbebas dari rasa sakit. Wanita yang selalu energik dan ceria ini meninggal di usia 50 tahun.

Selamat jalan, Ria… Semoga dalam Surganya Allah SWT. Ammiinn…

“Redaksi www.eranasional.com”