JAKARTA – Pelaku penyerangan Mabes Polri, Zakiah Aini ditembak mati polisi setelah berusaha melawan petugas. Menurut Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Zakiah menembakkan 6 peluru sebelum tersungkur ke tanah.

Tidak banyak yang mengenal Zakiah. Itu karena pribadinya yang tertutup. Para tetangga hanya sesekali melihat wajah wanita yang nekat meneroboa ketatnya penjagaan Mabes Polri.

Di sejumlah grup WA, muncul foto Zakiah. Foto itu tertempel dalam sebuah biodata. Dari penampilannya, Zakiah terbilang cantik, dan usianya memang masih muda. Ia bahkan masih lajang.

Setelah melalui penyelidikan, Zakiah Aini ternyata merupakan warga yang berdomisili di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Kasdi, Ketua RT tempat ZA tinggal mengungkap bagaimana kepribadian sang pelaku penyerangan Mabes Polri.

Menururt Kasdi, Zakiah Aini merupakan sosok perempuan yang sangat pendiam. Ia juga jarang keluar rumah. Bahkan, saking pendiam dan jarang keluar rumah, Kasdi mengaku jarang bertemu dengan ZA di lingkungannya.

“Dia itu diam, diam banget. Jarang keluar rumah. Saya saja jarang ketemu. Namanya perawan umur 25-26 tahun harusnya kan bergaul biar ketemu sama laki-laki kan ya, ini enggak,” ungkap Kasdi dilansir laman Suara, Kamis 1 April 2021.

Sementara itu, Kasdi menjelaskan, di hari kejadian penyerangan Mabes Polri, ZA pada pagi harinya terlihat keluar rumah. Menurut Kasdi, Zakiah Aini pamit kepada orang tuanya.

“Tadi pagi (kemarin) memang keluar rumah sekitar setengah sembilan atau jam sembilan-an lah. Pamit sama orang tuanya katanya,” ujar Kasdi.

Sebelumnya dalam keterangan resmi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa Zakiah Aini adalah seorang mantan mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Depok. Namun, Zakiah kemudian di-drop out alias DO pada semester 5 oleh pihak kampus.

“Yang bersangkutan (Zakiah Aini) mantan mahasiswa di suatu kampus, dan DO (Drop Out) pada semester 5,” ujar Jenderal Sigit.

Punya KTA klub menembak

Kabar lain yang beredar menyebutkan, Zakiah Aini memiliki kartu keanggotaan klub menembak. Kartu tersebut ditemukan di dalam tas Zakiah Aini.

Kartu tersebut bertuliskan ‘PERBAKIN Basis Shooting Club’ yang memuat logo Perbakin. Dalam kartu itu juga tertulis identitas seperti nama lengkap, tanggal lahir, status mahasiswa juga foto Zakiah Aini di pojok kiri bawah.

Namun setelah dikonfirmasi, pihak Perbakin tidak mengakui bahwa Aini merupakan anggota di perkumpulan mereka. Hal itu diungkapkan Sekjen Perbakin Firtian Yudit Swandarta.

“Enggak ada nama itu, dia bukan anggota Perbakin,” ujarnya seperti dilansir dari detikcom.***