BOGOR – Hujan deras disertai angin kencang dan petir, mewarnai jalannya konferensi pers Partai Demokrat Hasil KLB Sibolangit, di Jalan Hambalang 02, Nomor 61, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor, Kamis (25/3/2021).

Berlokasi di lereng bukit komplek Wisma Atlet Hambalang, bermodalkan tenda putih berangka baja ringan, jajaran DPP Partai Demokrat berjajar rapi, sambil menjelaskan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sibolangit, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

Meski dilanda hujan deras dan angin kencang, konferensi pers tetap dilakukan.

Juru Bicara Partai Demokrat kubuMoeldoko, Muhammad Rahmad mengatakan, secara umum acara tersebut untuk meluruskan kabar-kabar burung yang beredar di masyarakat.

Menurutnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui corong-corong juru bicaranya telah membangun narasi yang menyesatkan publik.

Dengan menuduh pemerintahan Jokowi atau istana terlibat, serta menuduh Moeldoko membeli Partai Demokrat. “Partai Demokrat Not For Sale itu tuduhan yang sama sekali tidak berdasar,” katanya, Kamis (25/3/2021).

Tak hanya itu, SBY dan AHY juga dinilai sudah memainkan playing victim, seakan menjadi pihak yang terzalimi dan mencitrakan diri kepada masyarakat luas, seolah Partai Demokrat harus diselamatkan.

“SBY dan AHY juga telah melakukan tindakan brutalitas terhadap kader Partai Demokrat di kota, kabupaten, dan provinsi, dengan memaksa kader menandatangani surat pernyataan disertai ancaman-ancaman,” ujarnya.

Pihaknya atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf, atas apa yang terjadi dan kegaduhan yang ditimbulkan dari kejadian ini.

“Kami atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat memohon maaf kepada masyarakat Indonesia dan pemerintah Jokowi, atas kegaduhan dan keresahan yang semestinya tidak perlu terjadi ini,” katanya.