Anggota Komisi III DPR, Rudy Mas’ud

Jakarta – Kebakaran dahsyat yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang dini hari membawa duka sangat mendalam. Sebanyak 41 narapidana dinyatakan tewas serta 80-an napi diketahui mengalami luka berat dan ringan. Parlemen sampaikan duka cita.

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Rudy Masud mengaku sangat prihatin dan menyampaikan berduka mendalam atas insiden terburuk di Indonesia yang pernah terjadi di dalam Lapas tersebut. Ia meminta segera dilakukan investigasi secara menyeluruh.

“Sangat memprihatinkan, kebakaran di Lapas Tangerang dini hari tadi. Secara pribadi saya sampaikan duka cita bagi keluarga napi yang meninggal. Insiden ini adalah yang terburuk yang pernah terjadi di Lapas. Harus dilakukan investigasi agar terbuka fakta yang sebenarnya,” papar Rudy Masud kepada media di Gedung DPR RI, Senayan, Rabu (8/9).

Politisi muda dari Kalimantan Timur ini juga merespon baik atas inisiatif Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly yang sigap membentuk tim investigasi atas insiden kebakaran Lapas Kelas I Tangerang tersebut yang dimpin langsung oleh Dirjen PAS.

“Kita apresiasi kesigapan Pak Menkumham yang langsung membentuk tim investigasi. Ini penting, agar bisa dibeberkan fakta yang nantinya bisa disampaikan kepada publik secara terbuka,” tandas Rudy Masud.

Harum, demikian Rudy Masud akrab disapa, menambahkan bahwa kejadian tragis di Lapas Tangerang tersebut harus dijadikan catatan khusus bagi seluruh Lapas di Indonesia dalam pengamanan dan keamanan internal. Jangan sampai, hal itu terulang kembali dan memakan korban para napi di dalam tahanan.

“Harapan saya, semoga kasus tragis ini bisa cepat diselesaikan dan harus menjadi pelajaran kita, khususnya seluruh Lapas di Indonesia. Dirjen PAS Kemenkumham harus melakukan audit internal Lapas, untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi agar tidak terulang kembali insiden tersebut,” pungkas Rudy Masud.