JAKARTA – Sebuah media The New York Times asal Amerika Serikat menyebut Indonesia sebagai episentrum baru Covid-19. Dalam laporannya berjudul “The Pandemic Has a New Epicenter: Indonesia,” media ini mengulas ganasnya penularan Covid-19 di Indonesia.

Di media itu menyebutkan Indonesia sudah menjadi episentrum baru pandemi, melampaui India dan Brasil. Jumlah infeksi terus merangkak naik hingga menjadi yang tertinggi di dunia.

Dalam media tersebut merinci adanya lonjakan kasus Covid-19 adalah bagian dari gelombang di seluruh Asia Tenggara. Rendahnya tingkat vaksinasi terjadi hampir terjadi di seluruh Asia Tenggara. Vietnam, Malaysia, Myanmar dan Thailand yang juga menghadapi wabah terbesar dan telah memberlakukan pembatasan baru, termasuk penguncian dan perintah tinggal di rumah.

Pemerintah menyatakan sudah menyiapkan skenario kasus terburuk (worst case scenario) lonjakan kasus dan mengantisipasi apabila kasus penularan harian Covid di Indonesia naik sampai 100.000.

 

Namun kalangan epidemiolog yakin kasus Covid kini sudah lebih banyak. Seorang epidemiolog bahkan menyebut Indonesia kini jadi episentrum penularan Covid, tidak hanya di Asia namun di dunia. Mereka menyarankan apabila penularan sudah sebanyak itu maka perlu pengendalian yang lebih ketat, seperti lockdown yang disertai pengetesan (testing) secara masif.

 Penularan Covid di Indonesia pun terus mencetak rekor. Pada Kamis (15/7/2021) terdapat 56.757 kasus baru, sehingga total penularan sebesar 2.726.803, ungkap data Satgas Penanganan Covid-19.

Sementara itu, warga yang menderita Covid pun sampai sekarang masih kesulitan mendapat perawatan yang layak. Seperti dialami satu keluarga yang semua anggotanya mengidap Covid selama dua pekan namun tidak bisa dirawat di rumah sakit dan terpaksa isolasi mandiri di rumah.

Padahal seorang dari mereka sudah bergejala sedang dengan saturasi oksigen di bawah normal.