Eranasional.com – Apa itu gastromoni? Mungkin banyak dari masyarakat Indonesia yang belum paham istilah gastronomi. Gastronomi berkaitan dengan makanan dan minuman namun gastronomi memiliki pengertian yang berbeda dengan kuliner. Kata gastronomi menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna seni menyiapkan hidangan yang lezat-lezat, tata boga. Sedangkan kata kuliner berkaitan dengan masak-memasak. Gastronomi atau tata boga adalah seni, atau ilmu akan makanan yang baik (good eating). Penjelasan yang lebih singkat menyebutkan gastronomi sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kenikmatan dari makan dan minuman. Sumber lain menyebutkan gastronomi sebagai studi mengenai hubungan antara budaya dan makanan, di mana gastronomi mempelajari berbagai komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya (seni kuliner). Hubungan budaya dan gastronomi terbentuk karena gastronomi adalah produk budidaya pada kegiatan pertanian sehingga warna, aroma, dan rasa dari suatu makanan dapat ditelusuri asal-usulnya dari lingkungan tempat bahan bakunya dihasilkan.

Dua ratus tahun yang lalu, kata gastronomi pertama kali muncul pada zaman modern tepatnya di Prancis pada puisi yang dikarang oleh Jacques Berchoux (1804). Kendati popularitas kata tersebut semakin meningkat sejak saat itu, gastronomi masih sulit untuk didefinisikan. Kata gastronomi berasal dari Bahasa Yunani kuno gastros yang artinya “lambung” atau “perut” dan nomos yang artinya “hukum” atau “aturan”. Gastronomi meliputi studi dan apresiasi dari semua makanan dan minuman. Selain itu, gastronomi juga mencakup pengetahuan mendetail mengenai makanan dan minuman nasional dari berbagai negara besar di seluruh dunia. Peran gastronomi adalah sebagai landasan untuk memahami bagaimana makanan dan minuman digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Melalui gastronomi dimungkinkan untuk membangun sebuah gambaran dari persamaan atau perbedaan pendekatan atau perilaku terhadap makanan dan minuman yang digunakan di berbagai negara dan budaya.

Gastronomi tidak sekedar mencicipi makanan dan minuman seperti berwisata kuliner, namun memiliki keinginan kuat untuk mengetahui asal sejarah, sisi budaya atau filosofi makanan dan minuman tersebut, maka inilah yang disebut Gastronomi. Dan ini yang saat ini sangat penting diketahui dan dipelajari di Indonesia bila perlu masuk kurikulum pelajaran sebagai catatan sejarah sebab sebagian besar makanan dan minuman tradisional di Indonesia dimasak turun menurun tanpa resep yang merupakan warisan leluhur nenek moyang yang harus dipertahankan agar terus lestari tak hilang ditelan arus perubahan jaman.

Untuk pariwisata Indonesia, ini baik sekali karena memberi pengalaman berwisata yang tidak biasa serts nemambah nilai lebih kepada wisatawan mancanegara. Dengan gastronomi, berharap sejarah budaya makanan dan minuman asli di tanah air menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan sama dikenalnya dengan makanan minuman asing yang semakin mendominasi khususnya di pulau dewata Bali.
Gastronomi Indonesia terbentuk dari perpaduan dengan budaya serta makanan dari India, Timur Tengah, Cina, dan bangsa Eropa seperti Portugis dan Belanda. Makanan pokok di Indonesia adalah nasi kecuali di Maluku dan Irian Jaya di mana sagu, kentang, dan singkong lebih umum. Seperti negara-negara di daerah Asia Tenggara, makanan lauk pauk di Indonesia disajikan lebih sedikit dibandingkan dengan makanan pokoknya. Ciri khas yang lain adalah adanya sambal yang memberi cita rasa pedas bagi kebanyakan makanan Indonesia.

Pada awalnya, budaya dan masakan India yang sangat berpengaruh di Indonesia contohnya ada pada penggunaan bumbu-bumbu seperti jinten, ketumbar, jahe, dan kare yang sering disajikan dengan santan. Setelah itu, pengaruh pedagang dari Arab pun ikut memperkaya masakan Indonesia seperti masakan sate yang terinspirasi dari masakan arab yaitu Kebab, begitu juga halnya dengan masakan yang menggunakan daging kambing. Tidak hanya pedagang Arab, para pedagang dari Cina juga membawa bahan pangan dari negara mereka seperti mi, kacang kedelai, dan berbagai macam sayuran. Kolonisasi oleh bangsa Belanda memperkenalkan cita rasa baru dan bahan pangan seperti lada yang berasal dari Meksiko, kacang dari Amerika untuk bumbu sate dan gado-gado. Singkong dari Karibia dan kentang dari Amerika Selatan. Tak hanya itu, bermcam-macam sayuran seperti kubis, kembang kol, kacang panjang, wortel, dan jagung diimpor masuk ke Indonesia sehingga menciptakan berbagai macam masakan baru.

Diperlukan pemahaman besar dari semua pihak perihal gastronomi, tidak hanya pihak-pihak pelaku industri makanan, pemilik usaha makanan atau restoran, chef atau juru masak, tapi seluruh lapisan masyarakat negeri, agar filosofi sebuah makanan dan minuman menjadi lazim diketahui sebagai makanan dan minuman lezat. Rendang asal daerah provinsi Sumatera Barat dan Kopi Bali atau Kopi Gayo asal Sumatera dan Kopi Toraja hanya satu dua jenis makanan dan minuman dari ribuan jenis makanan dan minuman di Indonesia yang kini sudah mendunia. Hal yang sangat membanggakan dan berharap jenis makanan dan minuman asli Indonesia lainnya mendapatkan tempat yang sama.

Perkembangan Gastronomi di Indonesia seiring waktu karena selalu dikampanyekan, perlahan sudah memperoleh tempat di hati para penikmat makanan. Para penikmat makanan dan minuman kini lebih jauh menghargai. Melalui kekuatan sosial media, pemberitaan dan blog, seminar dan dokumentasi, gastronomi saat sekarang sudah semakin dikenal. Sangat banyak sekali produk-produk makanan dan minuman yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia kini bercerita dan memiliki nilai budaya dan filosofi. Berbagai upaya ini akhirnya dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

Makanan dan minuman dengan teknik gastronomi, sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara budaya dengan makanan dan minuman kini banyak disajikan di restoran-restoran terbaik. Gastronomi bukan sekadar kuliner. Tapi lebih menekankan pada aktivitas menikmati makanan dan minuman, disertai dengan pengalaman dan mempelajari sejarah dan budaya dari makanan dan minuman itu sendiri. Wisata gastronomi lebih menekankan pada budaya dan kearifan lokal. Wisatawan mancanegara diajak lebih mempelajari sejarah dan budaya dari suatu makanan dan minuman. Tidak membahas soal rasa dari nasi tapi ikut turun ke sawah, belajar menanam padi, mengelola padi, hingga cara memasak beras sampai menjadi nasi dengan cara orang lokal. Kemudian cara mereka makan juga masih mengikuti aturan budaya setempat.

Gastronomi lebih mengacu kepada pengalaman makan minum mulai dari awal hidangan pembuka sampai akhir hidangan penutup. Kemudian disetiap makanan dan minuman itu akan diceritakan sejarah, asal, hingga bahan baku secara detail dari makanan dan minuman. Ditambah dengan hal-hal detail seperti tekstur, hiasan makanan dan minuman, hingga cara penyajiannya diharapkan dapat memberikan sensasi pengalaman baru kepada wisatawan mancanegara khususnya.

Indonesia yang memiliki ribuan pulau dan kebudayaan sangat berpengaruh terhadap makanan yang dihidangkan. Potensi kekayaan seni dan budaya di Indonesia sangat berpengaruh kepada beragam jenis makanan yang tersedia. Ketupat dalam tradisi dan perayaan agama salah satunya. Dengan mengembangkan potensi wisata gastronomi, sama saja dengan meningkatkan segi infrastruktur dari daerah dan Bali menjadi daerah yang diproyeksikan menjadi wisata gastronomi bersama Jogjakarta dan daerah lainnya termasuk di sumatera. (Nm).