Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto. Foto:Instagram

JAKARTA, Eranasional.com- Pelesetkan khilafah jadi khilafuck dalam sebuah cuitan di medsos akun twitter, Komisaris Independen PT Pelni Dede Budhyarto atau yang akrab disapa Kang Dede mendapat perhatian publik.

Dede telah mempelesetkan kata khilafah jadi khilafuck yang dinilai sebagai bentuk penistaan agama. Padahal, dikutip dari Wikipedia bahwa khilafah didefinisikan sebagai sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.

Orang yang memimpinnya disebut Khalifah, dapat juga disebut Imam atau Amirul Mukminin.

Dede Budhyarto sendiri diketahui telah mempelesetkan khilafah jadi khilafuck dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, @kangdede78 di mana ia menyinggung soal calon presiden 2024 nanti.

“Memilih capres jgn sembrono apalagi memilih Capres yg didukung kelompok radikal yg suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yg melarang pendirian rumah ibadah minoritas,” cuitnya.

Netizen pun sontak bereaksi. Pemilik akun bernama @zarazettirazr secara khusus me-mention akun Twitter Kapolri @ListyoSigitP dengan menulis, “Boleh ya kek gini ? Kmaren Roy Suryo ditahan padahal cuma repost akun yg melecehkan patung Budha.”

“Kalo ga direspon cepat sama pak polisi jabanin aja kekantornya rame2, kalo perlu aksi 212 lagi,” balas @umar_tampan.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu juga turut memberi tanggapan atas kemarahan netizen untuk ulah Dede. “Pasti mereka aman krn “teman”,” tweetnya di akun pribadi  @msaid_didu.

Pemilik akun Twitter bernama @NenkMonica sementara itu dengan tegas menyatakan Dede adalah penista agama dan harus ditangkap. Ia pun menyerukan netizen ramai-rama me-retweet dan menggemakan #TangkapDedeBudhyartoPenistaAgama. “Komisaris Bejat Penista Agama #TangkapDedeBudhyartoPenistaAgama,” ujarnya.

Sementara, pengacara Bambang Tri, Ahmad Khozinudin. SH menyatakan pernyataan Dede Budhyarto berkomentar negatif terkait “Pengasong khilafuck anti Pancasila”.

Ahmad mengecam pernyataan tersebut keluar dari mulut seorang pejabat sekelas Komisari BUMN yang dibayar rakyat.

“Astaghfirullah, bagaimana bangsa ini tidak terbelah, jika pernyataan pejabat sekelas Komisaris Pelni demikian tendensius? Pernyataan yang sarat firnah, dipenuhi motif kebencian terhadap ajaran Islam dan memiliki tujuan untuk mendiskreditkan ajaran Islam,” ujar Ahmad.

Menurut Ahmad, Khilafah adalah ajaran Islam, sangat keji sekali perilaku Komisaris Pelni yang satu ini, hingga begitu entengnya menyematkan umpatan ‘F*ck’ pada frasa Khilafah jadi Khilafuck.