JAKARTA – PT Waskita Karya Tbk (WSKT) diketahui menderita kerugian hingga sebesar mencapai senilai Rp7,38 triliun di sepanjang 2020. Angka tersebut berbandding terbalik dengan kondisi di tahun 2019 dimana perusahaan masih bisa meraup untung Rp938,14 miliar.

Kondisi ini nampaknya membuat para pemegang saham ketar-ketir, hingga berdampak ke harga saham BUMN konstruksi ini yang amblas 90 poin atau 6,67% hingga terdepak ke posisi Rp1.260 per saham.

Pada perdagangan hari ini saham WSKT diperdagangkan sebanyak 23,762 kali dengan melibatkan 156,83 juta saham dengan total nilai transaksi Rp202,29 miliar.

Sebagai informasi, berbaliknya performa laba menjadi negatif sejalan dengan pendapatan Waskita yang terkoreksi 48,42% dari Rp31,39 triliun pada Desember 2019 menjadi Rp16,19 triliun pada Desember 2020.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, mengungkapkan bahwa pandemi sepanjang tahun 2020 lalu terlah berdampak signifikan terhadap perekonomian, termasuk sektor konstruksi. Terlebih lagi, belanja infrastruktur pemerintah yang menjadi katalis utama kinerja industri konstruksi pun mengalami pemotongan akibat adanya realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Realokasi anggaran infrastruktur menyebabkan mundurnya tender proyek baru yang seharusnya dilakukan apda awal tahun 2020,” pungkasnya pada Kamis, 25 Maret 2021 kemarin. (WE)