JAKARTA – Video wawancara eksklusif Asia Presenter BBC News, Karishma Vaswani dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor viral di media sosial.

Video tersebut dibagikan akun Twitter BBC News Indonesia pada Sabtu (30/10) kemarin.

“Dalam wawancara eksklusif bersama Asia Presenter BBC News, Karishma Vaswani, Presiden Joko Widodo mengungkapkan penyesalan terbesar yang dilakukan pemerintahannya terkait pandemi Covid-19,” tulis @BBCIndonesia.

Dalam video wawancara yang dilakukan pada Rabu (27/10), Karishma Vaswani mencecar Jokowi dengan sejumlah pertanyaan kritis dan menohok.

Anggota DPR RI, Fadli Zon pun sampai terkagum-kagum dengan Karishma Vaswani yang berani mencecar Jokowi.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini berharap jurnalis Indonesia meniru gaya Karishma Vaswani.

“Harusnya beginilah jurnalis Indonesia, berani bertanya dengan tajam. Pers adalah pilar keempat demokrasi,” kata Fadli Zon, dikutip Pojoksatu.id dari akun Twitternya, @fadlizon, Minggu (31/10).

Meski mendapat pertanyaan menohok, Jokowi berhasil memberikan jawaban yang sangat memuaskan.

Jokowi tidak terjebak dengan pertanyaan tajam dari Karishma Vaswani.

Wawancara Karishma Vaswani dengan Jokowi

Berikut ini wawancara Asia Presenter BBC News, Karishma Vaswani dengan Jokowi, dikutip Pojoksatu.id dari Twitter @BBCIndonesia.

Karishma Vaswani: Hampir 150.000 orang di Indonesia meningga karena Covid-19, itu angka yang tercatat secara resmi, angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih banyak daripada itu. Meskipun Anda mengatasi (pandemi) lebih baik saat ini, awalnya, pemerintah Anda menganggap remeh penyakit ini, dan imbasnya, Indonesia terlambat menyadari bahanya. Bagaimana pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas kematian ini?

Jokowi: Dulu 56.000 kasus (per hari) memang rumah sakit kita, fasilitas kesehatan kita penuh dan tidak mampu menampung. Saat itulah memang terjadi kematian yang sangat banyak, hampir 2.000 (kematian) per hari. Tetapi saat ini, sudah kita bisa tekan, bisa kita kendalikan.

Karishma Vaswani: Jika Anda melihat ke belakang, apa kesalahan terbesar yang dilakukan pemerintahan Anda?

Jokowi: Ya, menurut saya (karena) fasilitas kesehatan kita yang belum baik. Ini yang akan kita perbaiki dengan reformasi di bidang kesehatan Indonesia, utamanya fasilitas kesehatan, kemudian peningkatan pembangunan SDM yang lebih merata di seluru Indonesia.

Ingat bahwa fasilitas kesehatan di Jawa dengan di luar Jawa itu perbedaannya sangat jauh sekali. Ini yang ingin kita kejar.

Karishma Vaswani: Anda menghindari melakukan karantina wilayah nasional, karena saya paham dulu Anda khawatir tentang ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, namun tetap saja ada jutaan orang yang kehilangan pekerjaan, dan jika boleh saya katakan saat ini ekonomi Indonesia masih belum pulih, apa rencana pemulihan yang akan Anda lakukan?

Jokowi: Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak ekonomi, tetapi kita melihat, kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, saya kira kita berada pada posisi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Yang paling penting, ketika pembatasan kegiatan masyarakat itu sudah dibuka, ekonomi informal kembali pulih, sehingga konsumsi masyarakat dan kesejahteraan rakyat bisa tetap terlindungi.

Karishma Vaswani: Pak Presiden, saat ini terjadi ketimpangan dalam distribusi vaksin secara global, dan WHO menyatakan pandemi bisa berlangsung lebih lama karena itu. Bagaimana pendapat Anda tentang negara maju yang lebih dulu mendapatkan vaksin?

Jokowi: Ya, idealnya memang vaksin ini bisa merata ke semua negara. Oleh sebab itu, Indonesia menyuarakan untuk keadilan terhadap akses vaksin. Ini penting sekali.

Karishma Vaswani: Saya tahu ada satu negara yang menawarkan bantuan, dan bahkan sejak awal telah membantu kebutuhan vaksin di Indonesia, dan itu adalah China. Apakah China jauh lebih membantu dibanding negara-negara Barat?

Jokowi: Semuanya (negara maju) memang sudah membantu, tetapi menurut saya kurang. Bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk negara-negara berkembang lainnya, apalagi untuk negara-negara miskin. Ini sangat perlu sekali untuk diberikan bantuan untuk mendapatkan vaksin.