JAKARTA – Menjelang Lebaran Idul Fitri, harga sejumlah komoditas pangan mayoritas mengalami kenaikan. Salah satu yang terus mengalami kenaikan adalah harga daging sapi.
Salah satu pedagang daging sapi, Marjun (55) menjual daging sapi dengan harga Rp140.000 hingga Rp150.000 per kilogram (kg).
Meski demikian, permintaan daging sapi di tempatnya berjualan masih cenderung tinggi. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya pelanggan yang berdatangan.
Hal ini ditanggapi oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan ST, mengatakan menurut data dari Kemendag bahwa kebutuhan daging menjelang lebaran mencapai 60.000 ton maka untuk stabilisasi harga diperlukan tata kelola supply demand yang tepat agar pasokan daging dapat memenuhi permintaan pasar menjelang lebaran tahun ini.
“Cara mengatasinya yaitu pemerintah harus memastikan ketersediaan stock daging yang cukup untuk kebutuhan konsumen selama masa lebaran dan diperlukan kebijakan memberlakukan penetapan HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk komoditas daging supaya tidak ada permainan harga karena dipastikan terjadi peningkatan permintaan daging menjelang lebaran ini,” kata Johan saat di konfirmasi oleh wartawan di Jakarta, Selasa (11/5)
Politikus PKS mengungkapkan pasokan daging harus diprioritaskan berasal dari sentra produksi ternak di berbagai daerah, pemerintah mesti menugaskan Bulog dan BUMN untuk bekerja ekstra menjaga kelancaran distribusi pasokan daging dari daerah sentra produksi menuju pusat pasar daging sehingga alur distribusi tidak menjadi kendala untuk menyerap produksi daging nasional..
“Pemerintah tidak boleh selalu mengandalkan impor daging karena kita harus berusaha meningkatkan pertumbuhan penawaran daging sapi domestik untuk memenuhi permintaan daging sapi,” tegas Johan
Legislator Dapil NTB I menerangkan untuk menekan harga daging jelang lebaran nanti maka pemerintah mesti berusaha melakukan pembatasan impor dan lebih memperhatikan ketersediaan daging sapi lokal dan sapi siap potong yang ada di berbagai peternakan baik skala besar maupun kecil, serta terus memperhatikan ketersediaan daging sapi di seluruh daerah.
Lanjut kata Politikus PKS, meminta pemerintah membuat regulasi yang mendukung, terciptanya informasi yang transparan antara para pelaku pasar agar struktur pasar daging sapi dapat lebih kompetitif.
“Situasi meroketnya harga daging ini harusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan sistem agribisnis komoditas daging sapi di Indonesia, contohnya salah satu penyebab tingginya harga daging sapi adalah panjangnya rantai pasok daging sapi dari peternak hingga ke tangan konsumen, serta lemahnya dorongan pemerintah untuk meningkatkan pasokan daging yg berasal dari produksi dalam negeri padahal laju konsumsi daging terus meningkat setiap tahun,” tukas Johan.
Pewarta : Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan