Jakarta — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan stok beras nasional surplus 10,2 juta ton per akhir Juli 2021.
Ia menjelaskan itu terjadi karena produksi padi petani lokal pada sepanjang Januari-Juli 2021 berhasil mencapai 17,5 juta ton dan sisa stok beras tahun kemarin sebanyak 7,3 juta ton.
Di tengah kondisi itu, konsumsi beras untuk periode sama Januari-Juli hanya tercatat 14,6 juta ton.
“Dari Kementan kami ingin menegaskan bahwa ketersediaan pangan 11 komoditas sangat aman dan terus kami lakukan validasi,” katanya pada konferensi pers daring, Senin (26/7).
Ia menambahkan pasokan beras tersebut kemungkinan besar akan bertambah lagi. Pasalnya berdasarkan perkiraan kementeriannya, petani mampu memproduksi 14 juta ton beras pada paruh ke dua tahun ini.
Produksi tersebut sedikit banyak akan menambal konsumsi semester kedua yang diperkirakan sebanyak 18 juta ton beras.
Dengan proyeksi itu, pihaknya memperkirakan stok beras nasional masih surplus 6,2 juta ton beras sampai akhir tahun nanti. Selain beras, ia juga menyatakan stok 10 komoditas makanan pokok lainnya terjaga. Sayangnya, ia tak merincikan stok per komoditas.
Dia kemudian memastikan penyerapan beras petani akan dilakukan oleh Bulog untuk didistribusikan ke pasar. Untuk penggilingan, Syahrul menyebut di RI ada 163 ribu penggilingan.
“Untuk harga di setiap daerah pasti ada dinamika berbeda, kalau pertanian setiap wilayah berbeda tapi dalam kontrol,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan