JAKARTA- Pesawat Boeing 737-400 milik TNI Angkatan Udara yang mengevakuasi 26 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 7 Warga Negara non WNI dari Afghanistan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (21/8) sekitar pukul 3.35 WIB.
“Dengan mengucap rasa syukur yang luar biasa, Alhamdulillah pada dini hari ini, warga negara Indonesia dari Afghanistan telah berhasil kami evakuasi dan baru saja tiba dengan selamat di Jakarta,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (21/8) dini hari
“Semua evacuee dan seluruh anggota tim evakuasi akan langsung menjalani protokol kesehatan sesuai dengan aturan ketibaan dari luar negeri,” lanjutnya.
Retno menyebut rencana evakuasi telah dirancang dan disiapkan dengan matang dan hati-hati juga low key selama beberapa hari. Retno menilai sifat “low key” diperlukan karena dinamika lapangan yang sangat tinggi dan situasi yang “sangat cair”.
“Semua kehati-hatian ini harus kita lakukan demi keselamatan warga negara Indonesia dan evacuee lainnya,” kata Retno.
Retno menjelaskan, 26 WNI tersebut terdiri dari 16 staf KBRI Kabul dan 10 WNI non staf KBRI. Sementara 7 warga negara non WNI yang turut dibantu pemerintah Indonesia untuk keluar dari negara tersebut, terdiri dari 5 warga negara Filipina dan 2 warga negara Afghanistan (Suami dari WNI dan staf lokal KBRI).
Proses evakuasi itu dilakukan pada Jumat (20/8). Pesawat itu berangkat dari Jakarta dan mendarat dari Islamabad, Pakistan, pukul 23.00 GMT, dan berhasil mendarat di Kabul pada pukul 04.40 waktu setempat.
Setelah seluruh WNI melaksanakan boarding, selanjutnya pesawat kembali terbang pada pukul 02.19 GMT dan mendarat di Islamabad pada pukul 03.05 GMT. Dari Islamabad, penerbangan dilanjutkan menuju tanah air pada pukul 05.53 GMT melalui, Karachi, Colombo, Banda Aceh, dan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma.
Pemerintah mengutus Satuan Tugas (Satgas) Operasi Evakuasi WNI yang dipimpin oleh Kolonel Pasukan Dili Setiawan, yang merupakan Asintel Koopsus TNI. Pesawat itu diawaki pilot Letkol Penerbang Ludwig Bayu dan Mayor Penerbang Mulyo Hadi dari Skadron Udara 17, Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma.
Personel dalam satgas gabungan itu berjumlah 25 orang, terdiri dari 1 Dansatgas, 13 kru pesawat, 2 medis dan 9 anggota pengamanan yang 6 di antaranya merupakan personel Pasukan Khas Sat Bravo-90 TNI AU.
Tinggalkan Balasan