Tangerang- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, didampingi Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Reynhard Silitonga mengunjungi korban musibah kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, Kamis (9/9) siang.
Pada kesempatan tersebut, Menkumham menyerahkan santunan kepada keluarga tiga korban yang baru saja meninggal yaitu Adam Maulana, Thimoty Jaya, dan Hadiyanto. Ketiganya meninggal setelah dirawat karena mengalami luka bakar di atas 60%.
Masing-masing keluarga korban menerima santunan sebesar Rp30 juta. Santunan untuk korban Adam Maulana diterima oleh Dadang (kakak korban), untuk korban Thimoty Jaya diterima Endru Jonathan (kakak korban), dan untuk korban Hadiyanto diterima oleh Dasri (istri korban). Menkumham juga memastikan biaya pemulasaran hingga pemakaman korban akan ditanggung oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Yasonna menambahkan, kedatangannya juga bertujuan untuk memberikan dukungan moril bagi para korban dan keluarga korban.
“Saya datang untuk melihat korban yang dirawat. Saya melihat baik yang di ICU maupun yang tidak di ICU,” tutur Menkumham.
Menurutnya, korban yang dirawat saat ini dalam kondisi beragam. Ada yang dalam kondisi baik, terluka cukup parah, dan terluka parah. Banyak pula yang masih mengalami trauma.
“Tadi saya sempat berbincang-bincang, ada yang masih trauma dengan kondisi yang terjadi, masih terbayangkan kejadian kebakaran. Ini memang kondisi yang sangat mengkhawatirkan,” ujar Menkumham.
Oleh karena itu, menurut Menkumham, pihaknya tidak hanya fokus pada pemulihan kesehatan fisik para korban, tetapi juga kesehatan mental melalui penanganan dampak trauma (trauma healing).
“Kita berdoa agar korban diberi kesembuhan di masa-masa kritis ini. Kita doakan yang sedang sakit sembuh kembali,” ujarnya.
Terkait dugaan pada peristiwa kebakaran ini, Menkumham menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu penyelidikan pihak kepolisian.
“Untuk saat ini, kami masih berkonsentrasi untuk penyelesaian beberapa puluh orang ini harus ditempatkan di mana. Setiap saat memantau perkembangan yang ada, termasuk INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) para korban meninggal dunia,” jelasnya.
Total 44 Korban Meninggal Dunia
Sementara itu, Dirjenpas mengatakan, dengan penambahan tiga korban meninggal dunia maka total terdapat 44 korban meninggal dalam musibah kebakaran ini. Iapun menyebut pihaknya akan melakukan upaya terbaik bagi seluruh korban dan keluarga korban.
“Korban-korban ini berasal dari berbagai daerah. Ada yang dari Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Ini yang sedang kita siapkan pemulangan dan pemakamannya,” tutur Dirjenpas.
Tinggalkan Balasan