Menteri Keuangan Sri Mulyani

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan anggaran besar untuk Kementerian Pertahanan dan Polri. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, alasanya memberi anggaran besar karena sebagian digunakan untuk membeli barang modal yang pada akhirnya menjadi aset negara.

“Kapolisian dan Kemenhan mendapat anggaran sangat besar. Sebagian besarnya dipakai untuk membeli barang-barang modal, itu menjadi aset negara,” kata dia dalam video virtual, Senin (15/11/2021).

Dalam RAPBN 2022, anggaran Kementerian Pertahanan naik 13,28 persen pada tahun depan menjadi Rp133,9 triliun dibanding tahun ini Rp118,2 triliun. Sementara lembaga yang mendapat porsi anggaran terbesar ekdua adalah Polri sebesar Rp111 triliun, naik dibanding tahun ini Rp96,9 triliun.

Selain aset-aset di Kemenhan dan Polri, dia menjelaskan, publik sering kali tidak tahu bahwa seluruh kedutaan besar RI di luar negeri termasuk aset negara dan berada di bawah pengelolaan Kementerian Luar Negeri. Dia menuturkan, negara memiliki banyak aset yang tersebar di berbagai kementerian dan lembaga.

“Beban keuangan negara hasilnya adalah barang milik negara atau aset negara. Kalau sering melihat dari sisi sumbernya, yaitu dari pajak maupun bukan pajak atau utang, hasilnya adalah barang milik negara,” ujarnya.

Dia menambahkan pengelolaan barang milik negara (BMN) tidak hanya terjadi pada saat aset itu telah dibangun. Namun mulai dari perencanaan, penganggaran, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, penilaian, hingga penghapusannya harus menggunakan prinsip tata kelola yang baik. Seluruh proses ini juga menjaga kepercayaan publik.

“Itu manfaat BMN. Pada saat kita menghadapi musibah dan ternyata bisa kita manfaatkan, itu mengurangi biaya membangun dari awal dan menciptakan efisiensi dan efektivitas bagi kita dalam memanfaatkan aset milik negara,” ucapnya.