“Roti atau mie instan mendesak, siapkan untuk pengungsi. Sambil berjalan operasional dapur umum, ” kata JK.

Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sore. Gunung seetinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut juga mengeluarkan panas guguran dan hujan abu vulkanis cukup tebal. Sejumlah warga di dua Kecamatan di Lumajang, yakni Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo.

Staf PMI Kabupaten Lumajang dibantu relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dari berbagai Desa membantu evakuasi warga ke posko pengungsian Balai Desa Penanggal dan Balai Desa Sumbermujur. Relawan PMI juga telah menyiapkan layanan dapur umum (DU) berkapasitas 2.000 bungkus perhari di Lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Kepala Bidang Penganggulangan Bencana PMI Sumarsono mengatakan, relawan PMI dari sejumlah wilayah juga telah dimobilisasi untuk membantu respon erupsi Semeru. Yang telah bergerak ke lokasi, sambung Sumarsono, di antaranya relawan PMI Kabupaten dan Kota Malang.

Dilaporkan, Erupsi tidak hanya menyemburkan awan panas, tapi juga mengalirkan lava panas. Berdasarkan pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter. Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanis dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanis.

Sejak Gunung Semeru mengeluarkan api panas yang terjadi sejak Sabtu, tim relawan PMI Lumajang langsung bergerak menuju lokasi Desa Penanggal dengan membawa peralatan meliputi 1 unit ambulans dan 1 unit truk.