Batang – Dalam rangka HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ke-71 bersama dengan Ikatan Penyuluhan Keluarga Berencana (IPeKB) Batang memberikan bantuan sosial berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 59 Balita Stunting di Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Rabu (13/7/2022).
Pemberian bantuan dilakukan dengan mengunjungi rumah-rumah Balita Stunting secara langsung oleh Ketua IBI Kabupaten Batang Suci Asih.
Ketua IBI Batang Suci Asih mengatakan, kegiatan IBI Batang bertepatan dengan HUT Ke-71 bersama IPeKB Batang yang juga memperingati HUT Ke-15 mengambil tema PMT kepada Balita Stunting dalam rangka menciptakan generasi unggul melalui penurunan percepatan angka Stunting di Kabupaten Batang, di mana salah satu lokasi yaitu di Desa Gerlang.
“Alasan memilih Desa Gerlang karena Desa Gerlang merupakan daerah yang paling susah dijangkau akses lokasinya. Di samping itu Gerlang menjadi daerah lokasi khusus (lokus) Stunting di Kabupaten Batang yang memiliki angka Stunting paling tinggi dengan total 59 balita,” jelasnya.
Dijelaskannya, jumlah Balita Stunting di Kabupaten Batang berdasarkan penimbangan serentak 5.064 dari 50.774 Balita adalah balita Stunting, sedangkan di Gerlang jumlah kasus Stunting paling tinggi yaitu sebanyak 59 balita.
Stunting lanjut dia, dapat dicegah dengan tidak melakukan pernikahan di bawah usia reproduksi yaitu dibawah umur 20 tahun, sedangkan untuk yang sudah terlanjur menikah bisa dengan pemberian suplai persiapan kehamilan atau persiapan kehamilan yang sehat untuk mencegah anemia.
“Kalau anak yang sudah terjadi Stunting, maka pencegahannya untuk usia 0-2 tahun dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif usia 0-6 bulan, berikan makanan pendamping setelah usia 6 bulan,” terangnya.
Tentunya pemberian makanan yang bergizi dan berkualitas, guna pantau tumbuh kembang melalui Posyandu.
Sementara itu, kepala Desa Gerlang Sukowiyono menjelaskan, upaya pemerintah Desa Gerlang terkait pencegahan Stunting yaitu dengan memberikan makanan pendamping gizi full satu tahun di masing-masing posyandu secara maksimal pada seluruh sasaran.
“Sedangkan untuk pernikahan dini dengan memberikan edukasi dan wawasan terkait usia yang tepat untuk menikah yaitu perempuan minimal 20 tahun dan laki-laki 22 tahun,” ujar dia. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan