JAKARTA, Eranasional.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) protes terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menggunakan Mars 1 Abad NU sebagai suara latar acara partai tersebut.
Mars 1 Abad NU digunakan sebagai suara latar dalam unggahan akun Instagram DPP PKB untuk acara Sarasehan Nasional Nasional 1 Abad NU.
Ketua Bidang Keorganisasian PBNU Ishfah Abidal Aziz mengatakan itu penggunaan Mars 1 Abad NU untuk kepentingan politik praktis.
“Kami sangat kecewa kalau itu digunakan hanya untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat politik praktis. Kita minta janganlah numpang-numpang seperti itu,” kata Ishfah, Senin (30/1/2023).
Dia menegaskan, acara Sarasehan Nasional 1 Abad NU bukanlah acara yang dibuat PBNU. Lebih lanjut soal Mars 1 Abad NU, karya itu dibikin oleh KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), yang merupakan Mustasyar PBNU. Musiknya, sebagaimana dilansir situs resmi NU, digubah oleh musisi Tohpati Ario Hutomo.
“KH Mustofa Bisri mencoba merangkai syair dalam Mars 1 Abad NU. Ini bukan hal yang sederhana. Itu mars resmi 1 Abad NU,” ucapnya dengan nada tegas.
Dia menjelaskan, tujuan NU berdiri adalah membangun kemaslahatan umat, persatuan umat, dan bukan berwatak politik praktis. Sifat dasar NU ada dalam Muqadimmah Qanun Asasi NU yang tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) NU.
“Saya kira Ketua Umum PKB (Muhaimin Iskandar) perlu membaca lagi Mukaddimah Qanun Asasi dan AD NU. Kita kecewa. Itu Mars 1 Abad NU hak NU,” pungkasnya.
Tanggapan PKB
Menanggapi protes dari PBNU itu, anggota Dewan Syura DPP PKB sekaligus Ketua Sarasehan Nasional 1 Abad NU yang digelar di DPP PKB, Taufik R Abdullah mengatakan dalam acara sarasehan tidak ada Mars 1 Abad NU. Menurutnya, dalam acara tersebut pihaknya hanya menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars PKB, dan Yalal Waton.
“Memang ada ya? Tadi saya enggak melihat ada lagu mars itu. Di acara sarasehan enggak ada. Kita hanya menyanyikan Indonesia Raya, lalu mars PKB, dan Yalal Waton,” tuturnya.
Soal kesakralan Mars 1 Abad NU tersebut, Taufik menyatakan bahwa PKB merupakan bagian dari NU. Menurutnya, PKB ikut bersyukur dan berdoa untuk PBNU.
“PKB ini kan bagian dari NU. PKB dilahirkan oleh NU, oleh PBNU. Masa enggak boleh ikut bergembira, ikut bersyukur, ikut mangayubagyo, ikut berdoa,” imbuh Taufik.
Dia pun berharap, protes itu tidak mewakili NU. Termasuk pernyataan yang menyebut tidak boleh ada satu partai yang menjadi penumpang gelap NU.
“Biarin saja, mudah-mudahan itu bukan pernyataan resmi. Mudah-mudahan tidak mewakili NU,” katanya berharap.
Tinggalkan Balasan