JAKARTA, Eranasional.com – Kemungkinan akan terjadi Perang Dunia 3 akhir-akhir ini semakin mencuat. Hal ini dipicu perang antara Rusia dan Ukraina yang menyeret kekuatan militer Barat dan sekutu.
Terbaru, ramalam pecahnya PD 3 diungkapkan oleh Asisten Artificial Intelligence (AI), Alexa. Sebuah video pun menggambarkan respon Alexa yang detail setelah ditanya kapan perang besar itu pecah.
“Perang Dunia 3 dimulai pada 23 November 2023 pukul 18.05, ketika Rusia melancarkan serangan terhadap Jerman,” ujar Alexa dikutip dari Daily Star, Kamis (1/2/2023).
Meski begitu, banyak pihak yang meragukan hal ini. steve Rabuchin, Wakil Presiden Amazon Alexa dengan jelas mengatakan bahwa jawaban Alexa dapat dipersonalisasi.
“Anda tidak perlu pengalaman membangun keterampilan atau pengkodean untuk memulai. Keluarga saya membuat keterampilan lelucon kami sendiri dalam hitungan menit, dan sangat menyenangkan berinteraksi dengan Alexa dengan cara yang benar-benar baru dan pribadi,” paparnya.
Jawaban Alexa ini terjadi sesaat setekah Ketua Komite Militer pakta pertahanan NATO, Rob Baeur, mengatakan kesiapan aliansi itu dalam menghadapi konfrontasi langsung dengan Rusia. Hal ini terjadi saat hubungan antara aliansi NATO dan Moskow berada dalam titik terpanas akibat perang di Ukraina.
Dalam sebuah wawancara TV RTP Portugas, Baeur mengatakan bahwa pihak NATO sudah mempersiapkan hal ini dengan membentuk sejumlah kelompok pertempuran di sepanjang sayap timurnya. Ia memaparkan pakta pertahanan itu akan menambah lagi kekuatan di Slovakia, Hungaria, Rumania, dan Bulgaria.
“Saya pikir itu adalah pesan penting bagi Rusia, bahwa postur kita telah berubah, untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kita siap jika mereka memiliki ide untuk datang ke NATO,” ujar Bauer kepada media itu dikutip Russia Today.
“Ini adalah sinyal penting bagi Rusia bahwa kami siap jika mereka memutuskan untuk mengejar NATO. Ini adalah garis merah. Jika ada garis merah, maka Rusia yang melintasi perbatasan kami,” tambah laporan lainnya dari media Ukraina, Ukrainska Pravda.
Bauer melanjutkan dengan mengatakan bahwa selama beberapa dekade, banyak negara NATO mengira diri mereka yang dapat memutuskan kapan dan di mana akan mengerahkan pasukan mereka. Namun saat ini, dengan situasi serangan Rusia ke Ukraina, Bauer menuturkan bahwa Moskow memiliki peranan besar untuk mendorong sikap militer aliansi itu.
Rusia sendiri menyerang Ukraina sejak Februari tahun 2022 lalu karena niatan Kyiv untuk bergabung dengan NATO. Aliansi ini telah lama dipandang menjadi rival Moskow sehingga masuknya Ukraina dalam NATO dianggap Kremlin sebagai sesuatu yang menjadi ancaman keamanannya.
Sementara itu, hingga hari ini, sejumlah patron NATO seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jerman telah memberikan dukungan persenjataan bagi Ukraina untuk mengusir balik tentara Rusia. Terbaru, Berlin dan Washington telah menjanjikan tank untuk militer Kyiv.
Tinggalkan Balasan