JAKARTA, Eranasional.com – Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengungkapkan bahwa nasib Puan Maharani akan ditentukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, apakah menjadi calon anggota legislatif (caleg) atau calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Sebagai kader, kata Said, Puan akan menjalani tugas dari Megawati.
“Kalau kata Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri) jadi caleg, ya jadi caleg, kalau kata diperintahkan jadi capres, ya capres, kan begitu aja. Karena kami-kami ini di partai tidak ada anak emas, anak perak, anak tembaga semua sama, kami semua petugas partai,” kata Said di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Said mengungkapkan PDIP saat ini sedang fokus mempersiapkan penjaringan kader untuk menjadi caleg di Pileg 2024. Penjaringan akan dilakukan secara bertahap dan berjenjang.
“Sekarang ini prosesnya di kami itu baru penjaringan di tingkat dua dan provinsi, nanti Insya Allah bulan Maret sampai April baru untuk DPR RI,” ungkap dia.
Sementara, penentuan capres yang akan diusung oleh PDIP, kata Said, menjadi hak prerogatif Megawati. Menurut dia, Megawati rencananya akan mengumumkan capres PDIP pada Juni 2023 mendatang.
“Kalau saya katakan Insya Allah takut terpeleset, takut salah, tapi kalau Pak Sekjen menyampaikan di bulan Juni, ya saya percaya Pak Sekjen sudah dapat arahan dari Ibu Ketum,” tutur Said.
Said juga menegasakan, PDIP tidak mengusung sendiri pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. Meskipun, PDIP telah memenuhi syarat presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden. “Kami pasti akan bergotong royong bersama-sama, enggak mungkin kami akan sendirian,” tandas Said.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa nama capres PDIP sudah ada di kantong Megawati. Pihaknya hanya menunggu momentum untuk mendeklarasikan nama capres tersebut. “Sudah di kantong Bu Mega,” ujar Hasto di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Hasto juga membantah informasi soal PDI Perjuangan (PDIP) telah menjaring lima nama kadernya yang dipersiapkan untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Menurut dia, informasi tersebut tidak benar. “Tidak benar itu kabar,” tegas Hasto
Hasto menuturkan, Pemilu 2024 ini banyak yang diurus, mulai desain masa depan dan menyiapkan visi misi capres. “Kami harus menyiapkan caleg yang betul-betul baik.
Kalau sistem proporsional tertutup kami mendorong kader partai yang berprestasi tapi juga dikenal dan kemudian memilih ketokohan terhadap akar rumput,” pungkas Hasto.
Tinggalkan Balasan