Sementara, KKIR yang diperkuat Gerindra dan PKB total kursi yang dimiliki 136 kursi dengan rincian Gerindra 78 kursi dan PKB 58 kursi. Jika ditotalkan dua koalisi ini yaitu sebanyak 284 kursi, nyaris 50 persen dari total keseluruhan kursi yang ada di DPR.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan jika KIB dan KKIR digabung pada Pemilu 2024 maka akan sangat dominan.
“Dari segi kekuatan partai politik, gabungan KIB dan KKIR sangat mayoritas dan dominan. Itu tidak bisa dibantah. Akan sangat mantap jika KIB dan KKIR digabung. Dukungan dari partai kuat, maka capresnya pun kuat,” kata Adi, Sabtu (11/2/2023).
Selain itu, Adi menyebut KIB dan KKIR ini berisikan partai-partai pendukung Jokowi. Menurutnya, ini akan mempermudah berbagi kongsi nantinya.
“Secara umum dua poros ini all Jokowi’s party. Jadi sangat mudah berkongsi. Beda dengan PKS atau Nasdem yang mengajak Airlangga berkoalisi ke Poros Perubahan yang langsung ditolak karena suasana hatinya berbeda secara diametral,” ujarnya.
Meski begitu, Adi menyebut sangat dominan dan mayoritas tidak menentukan akan menang Pilpres 2024. Dia mengambil contoh saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menang di 2004 dengan dukungan partai minoritas dan Jokowi menang di 2014 juga dengan partai minoritas.
“Mayoritas dukungan partai bukan jaminan akan menang di Pilpres 2024 jika sosok yang diusung tak kuat. Buktinya SBY menang Pilpres 2004 meski hanya didukung partai minoritas. Begitupun dengan Jokowi menang di Pilpres 2014, padahal secara kepartaian minoritas,” imbuhnya.
Partai Anggota Koalisi Semakin Percaya Diri
Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan mendukung wacana KIB-KKIR digabungkan. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi meyakini kekuatan politik mereka bakal bertambah apabila dua koalisi itu melebur.
“PAN selaras dengan Golkar, akan senang dan bergembira jika PKB dan Gerindra dapat bergabung, berkoalisi, dan bersanding dengan KIB,” kata Viva Yoga, Jumat (10/2).
Dia menilai bergabungnya dua koalisi ini akan menambah basis konstituen atau pemilih mereka. Dengan demikian, sosok capres yang nantinya diusung berpotensi memenangi Pilpres 2024.
“Bayangkan aja, apabila KKIR-KIB digabungkan maka akan menambah kekuatan politik dan menambah basis konstituen di Pilpres 2024. Dengan demikian pasangan calon yang akan diusung berpotensi untuk memenangkan Pilpres,” ucapnya.
Namun, dia mengingatkan, kekuatan politik itu dapat diraih hanya jika kedua pihak saling menguatkan, bukan ‘jeruk makan jeruk’. Menurutnya, PKB juga akan menjadi energi baru bagi KIB, begitupun sebaliknya.
“Jika KIB-KIB melebur itu akan saling menguatkan, tidak akan ‘jeruk makan jeruk’ karena masing-masing partai politik yang di KIB telah memiliki basis konstituennya masing-masing,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan