JAKARTA, Eranasional.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperingatkan pengelola dan dewan pengawas Badan Layanan Umum (BLU) ihwal pemanfaatan aset negara yang nilainya mencapai Rp 1.170 triliun. Angka tersebut merupakan total aset yang berada di bawah kelola 264 BLU di seluruh Indonesia. Ia berujar aset tersebut jangan sampai dibiarkan tidur atau bahkan terlantar sehingga turun nilainya.
“Ini yang saya sering mengatakan asetnya jangan dibiarkan tidur, bapak dan ibu kerjanya luar biasa. asetnya harus bekerja, coba dilihat,” tuturnya dalam rapat koordinasi BLU 2023 yang disaksikan secara virtual melalui kanal Youtube Kementerian Keuangan pada Kamis (2/3/2023).
Adapun sebelumnya, Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Astera Primanto Bhakti mengatakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari BLU Pada 2022 tumbuh tinggi hingga 113,57 persen menjadi Rp 89,5 triliun.
Selain itu, Astera menuturkan sebagai kontributor fiskal, PNBP dari BLU dalam satu dekade terakhir tumbuh sekitar 16,66 persen dengan rata-rata kontribusi mencapai 13,71 persen terhadap total capaian PNBP.
Astera juga menilai layanan BLU saat ini semakin inklusif secara sektoral selaku agen pembangunan. BLU perguruan tinggi misalnya, kata dia, telah menyediakan layanan pendidikan, kesehatan, serta pembangunan infrastruktur wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (wilayah 3T).
Kendati demikian, Sri Mulyani menilai yang seharusnya menjadi sorotan bukan PNBP yang dihasilkan melainkan berapa besaran yang pantas didapatkan BLU dengan nilai aset Rp 1.170 triliun. “Memang ini melampaui target, tapi pantas enggak menghasilkan pendapatan Rp 89,5 triliun?” ujarnya.
Karena itu, ia mendorong pengelola BLU dapat mencari titik keseimbangan agar bisa mengoptimalkan aset tanpa melakukan komersialisasi.
Misanya, kata dia, BLU rumah sakit bisa melakukan investasi di bidang alat-alat kesehatan, pelayanan, atau bahkan juga honorarium kepada seluruh pekerjanya.
Sri Mulyani berharap para pengelola dan dewan pengawas BLU mulai berpikir keras, kretif, dan inovatif untuk mencari cara agar aset yang dimiliki bisa digunakan untuk memperbaiki layanan.
Terlebih, BLU mendapatkan suntikan dana secara langsung dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Selain untuk pengelolaan aset, dana APBN mengalir ke BLU untuk gaji karyawan dan juga dana bergulir.
“Jadi BLU ini mengelola berbagai hal yang berasal langsung dari APBN dan merupakan bagian dari keuangan negara, namun dengan kultur korporasi untuk bisa melayani masyarakat sebaik-baiknya,” ucap Sri Mulyani.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan