Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. (Foto: Net)

JAKARTA, Eranasional.com – Usai kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati diterpa isu pencopotan dirinya dari jabatannya. Sebagai pimpinan tertinggi di badan usaha milik negara atau BUMN bidang minyak dan gas bumi itu, Nicke diminta bertanggung jawab atas tragedi yang menewaskan 19 orang tersebut.

Teranyar, Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung soal pencopotan direksi Pertamina. Hal itu merupakan buntut dari kebakaran di sejumlah terminal BBM Pertamina yang terus berulang. Teranyar di Depo Pertamina Plampung pada Jumat malam, 3 Maret 2023.

“Saya sudah pernah copot direksi Pertamina. Kalau perlu mencopot, saya lakukan lagi,” kata Erick saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan pada Sabtu, 4 Maret 2023.

Soal pencopotan juga disuarakan oleh pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi. Dia melihat kurangnya empati dari Pertamina atas kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina di Plumpang, sehingga sebagai bentuk tanggung jawab, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati harus mundur dari jabatannya.

“Atau Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) harus mencopot Dirut Pertamina. Karena 17 nyawa ini, saya kira ini tragedi kemanusiaan. Siapa yang bertanggung jawab terhadap 17 nyawa tadi? Ya saya kita Dirut Pertamina sebagai pucuk pimpinan dari Pertamina,” ujar Fahmy.

Dalam memimpin Pertamina, Nicke diketahui tidak bekerja sendiri. Dia dibantu oleh jajaran dewan direksi serta diawasi oleh dewan komisaris yang diketuai oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sebelum berkarir di Pertamina, Nicke pernah bekerja di Bank Duta cabang Bandung saat berusia 21 tahun. Kemudian masuk ke PT Rekayasa Industri, Mega Eltra, hingga PLN. Pada 2017, dia kemudian mengisi posisi Direktur Sumber Daya Manusia serta Pelaksana Tugas Direktur Logistik, Rantai Pasokan, dan Infrastruktur.

Beberapa kali Nicke memperoleh sejumlah penghargaan, seperti Womens Work of Female Grace 2013 dari Indonesia Asia Institute dan peringkat ke-16 dari 50 gelar Most Powerful Women International oleh Majalah Fortune 2020. Total kekayaan Nicke yang dilaporkan kepada KPK sebesar Rp 75 miliar pada 2021.