JAKARTA, Eranasional.com – Polri hingga saat ini telah memeriksa 24 orang saksi untuk menyelidiki penyebab kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang menewaskan 18 orang. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan dari jumlah itu, 10 saksi di antaranya berasal dari Pertamina.
“Jadi sampai saat ini 24 orang telah diminta keterangan sebagai saksi dengan rincian operator dan supervisor sebanyak 8 orang dan sekuriti 2 orang. Artinya, dari pihak Pertamina 10 orang,” kata Ramadhan kepada awak media, Selasa (7/3/2023).
Adapun 14 orang saksi lain berasal dari masyarakat yang tinggal di permukiman sekitar depo penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut.
Peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023, sekira pukul 20.00. Banyak rumah terbakar dan puluhan warga yang mengalami luka-luka. Hingga saat ini polisi masih belum bisa memastikan penyebab pasti kebakaran tersebut.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat menyatakan dugaan penyebab terjadinya kebakaran itu. Menurut dia, sebelum kebakaran, Depo Pertamina Plumpang sedang menerima pasokan BBM jenis Pertamax dari Kilang Balongan, Jawa Barat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 18.00 WIB Senin (6/3), korban meninggal sebanyak 18 jiwa. Sedangkan, 39 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di sembilan rumah sakit di Jakarta.
Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah berhasil mengidentifikasi 8 jenazah korban kebakaran tersebut hingga hari ini, Selasa (7/3).
Lima jenazah yang berhasil diidentifikasi pada hari atas nama Sumiyati (71), Raffasya Zayid Athallah (4), Thris Rhea Aprilita (12), Suheri (32), dan Hadi (32).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta hingga Senin (6/3), menyebutkan 204 jiwa pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang masih bertahan di dua lokasi pengungsian Jakarta Utara.
Tinggalkan Balasan