JAKARTA, Eranasional.com – Elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto naik di survei Indikator Politik Indonesia (IPI), salah satunya karena faktornya adalah ‘endorsement’ Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pakar politik Ujang Komarudin menilai Jokowi dan Prabowo memang dekat, bukan sekadar endorse, dan itu menjadi nilai tambah elektabilitasnya.
“Elektabilitas Prabowo naik karena endorse Jokowi, bukan hanya sekadar endorse ya, tapi Prabowo diajak langsung ke sana kemari sama Jokowi. Paling tidak, ini yang membuat Prabowo elektabilitasnya naik. Dan ini menjadi kekuatan Prabowo bisa riding lawan politik yang lain,” kata Ujang Komarudin, Selasa (28/3/2023).
Ujang menyebutkan satu lagi faktor elektabilitas Prabowo bisa naik di survei yaitu mesin politikbPartai Gerindra mulai panas setelah Prabowo berkeliling menemui tokoh-tokoh dan masyarakat bersama Jokowi.
“Kenaikan elektabilitas Prabowo karena sudah rajin jalan dengan Jokowi bertemu dengan tokoh-tokoh dan masyarakat. Artinya, sudah bergerak dan sudah memanaskan mesin Gerindra,” ujar Ujang.
IPI menggelar survei selama periode Februari dan Maret 2023. Di bulan Februari melibatkan 1.200 responden dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sementara di bulan Maret melibatkan 800 orang responden dengan margin of error +/- 3,5 % pada tingkat kepercayaan 95%.
IPI mengklaim penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Responden diwawancarai dengan metode tatap muka.
Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengataman cukup jarang terlihat pola elektabilitas capres yang menurun kemudian tiba-tiba meningkat.
“Terus terang kita agak jarang mendapatkan pola elektabilitas yang menurun, tiba-tiba meningkat. Inikan elektabilitas Pak Prabowo setahun terakhir, cenderung turun kemudian tiba-tiba meningkat dalam beberapa bulan terakhir,” kata Burhanuddin secara virtual, Minggu (26/3).
Burhanuddin menyebut Jokowi sudah menyampaikan dukungannya kepada Prabowo sejak November 2022 lalu. Bahkan hal itu disampaikan secara terang-terangan. Dalam survei ini, Prabowo mendapat elektabilitas 27 persen.
“Jadi kita coba cek, ada tidak efek Jokowi. Pak Jokowi kan semenjak bulan November berkali-kali mengatakan kode bahkan kodenya terlalu terang benderang menyebut 2024 jatahnya Pak Prabowo, nenteng Pak Prabowo ke sana kemari,” pungkas Burhanuddin.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan