Ilustrasi Mudik Lebaran. (Foto: Net)

JAKARTA, Eranasional.com –  Mudik atau pulang ke kampung halaman di penghujung Ramadan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Namun, antusiasme pemudik yang tinggi kerap menimbulkan tantangan, terutama bagi masyarakat yang menggunakan transportasi umum, mulai dari kehabisan tiket, berdesakan selama berjam-jam, hingga risiko keamanan selama perjalanan.

Bagi pemudik yang tidak memiliki kendaraan pribadi, menggunakan mobil sewaan sebetulnya bisa menjadi salah satu pilihan yang patut dicoba. Melansir Moovby, marketplace berbagi mobil peer-to-peer, berikut keuntungan rental mobil untuk perjalanan mudik.

Meski tiket mudik sudah dijual sejak jauh-jauh hari, kepastian mengenai hari libur Lebaran di tempat bekerja seringkali baru datang saat tiket sudah menipis bahkan terjual habis. Daripada harus berebut mendapatkan tiket transportasi umum, Anda dapat menyewa mobil agar perjalanan mudik lebih leluasa. Dengan mobil pribadi, perjalanan mudik juga menjadi lebih nyaman tanpa perlu berhimpitan dengan banyak orang.

Terdapat berbagai kegiatan yang dapat Anda lakukan saat pulang kampung, mulai dari mengunjungi kerabat, wisata kuliner, bermain ke pantai, atau sekadar jalan-jalan ke tempat baru. Terkadang kita ingin melakukan banyak kegiatan di kampung halaman, namun sulitnya mendapatkan transportasi membuat mobilitas menjadi terbatas. Jika ingin mengunjungi lebih dari satu tempat, maka mobil pribadi membuat perjalanan lebih mudah.

Dengan menyewa kendaraan pribadi saat mudik, Anda tidak perlu lagi khawatir dengan terbatasnya ruang penyimpanan angkutan umum. Anda bisa membawa oleh-oleh lebih banyak untuk keluarga di kampung halaman dan juga sebaliknya, Anda bisa membawa makanan khas kota kelahiran ke kota rantauan untuk mengobati homesick.

Menempuh perjalanan jauh dapat menyebabkan performa mobil menurun. Jika terjadi kerusakan, Anda perlu merogoh kocek untuk keperluan servis. Hal ini dapat Anda hindari dengan menyewa mobil sehingga kondisi mobil pribadi Anda tetap terjaga.

Perjalanan keluarga berjarak ratusan kilometer dengan angkutan umum dapat membuat jenuh. Tak hanya membuat anak-anak bosan sepanjang jalan, tetapi juga harus berhimpitan dengan banyak orang lainnya. Apalagi belum semua infrastruktur transportasi publik ramah lansia, sehingga dapat menyebabkan perjalanan menjadi tidak nyaman bagi mereka.