JAKARTA, Eranasional.com – Indonesia berhasil lolos dari sanksi berat FIFA usai gagal menyelenggarakan Piala Dunia U-20.
FIFA hanya memberi sanksi administrasi kepada PSSI lantaran gagal menunaikan amanat FIFA itu.
Kepastian Indonesia mendapat sanksi administrasi diungkapkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melalui akun Instagramnya.
“Sesuai arahan Presiden @Jokowi, saya bernegosiasi sekaligus mempresentasikan blueprint transformasi sepak bola Indonesia kepada @FIFA,” tulis Erick Thohir.
“Atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia, khususnya para pecinta sepak bola, Indonesia tidak dikenakan sanksi berat seperti dikucilkan dari sepak bola dunia,” lanjutnya.
“Kita hanya diberikan sanksi administratif, sehingga timnas Indonesia masih bisa mencetak prestasi di SEA Games pada akhir bulan ini,” sambungnya.
“Indonesia hanya mendapat “kartu kuning”, bukan “kartu merah.” Alhamdulillah,” tandasnya.
Sementara itu, menurut akun Instagram blitznews_football PSSI disanksi administrasi FIFA buntut pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Sanksi administrasi yang dimaksud FIFA adalah pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI.
Besaran dana FIFA Forward yang diterima sebuah negara anggota FIFA mencapai 9,3 Juta USD atau setara kurang lebih Rp 140 Miliar.
Namun hal itu tetap disyukuri lantaran Indonesia tidak dikucilkan dari sepak bola internasional.
Bahkan kabarnya, Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.
Hal itu dikarenakan, Erick Thohir punya misi lain selain menghindarkan Indonesia dari sanksi berat dari FIFA.
Kabarnya, Erick Thohir juga membawa proposal untuk pertukaran tuan rumah Piala Dunia U-20 ke U-17.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan