Peneliti BRIN Andi Pangeran Hasanudin yang mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah. (Foto: Dokumen pribadi)

JAKARTA, Eranasional.com – Salah seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangeran Hasanudin (APH) mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah karena perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023. Perbuatannya itu menimbulkan keonaran di publik.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya akan menggelar sidang etik aparatur sipil negara (ASN) terhadap Andi Pangeran Hasanudin.

“Sidang etik tetap diproses meski APH telah melayangkan permintaan maaf. Diagendakan sidang akan digelar Rabu (26/4) besok,” kata Laksana Tri, Selasa (25/4/2023).

Setelah sidang etik, proses akan langsung dilanjutkan ke Majelis Hukum Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final. Dia pun menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada warga Muhammadiyah atas perilaku anak buahnya itu.

“BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu civitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan,” ucapnya.

Dia mengimbau agar para peneliti BRIN lainnya lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial.

“Dan mengedepankan nilai Ber-Akhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),” ujar Laksana.

Ramai sebuah tangkapan layar Twitter terkait aksi mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah. Ancaman pembunuhan itu ditulis oleh akun facebook web.facebook.com/a.p.hasanuddin dalam sebuah diskusi di sosial media.

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” demikian pernyataan Andi di Facebook.