Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meresmikan kantor Sekber di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).

JAKARTA, Eranasional.com – Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengungkapkan ada tiga nama ketua umum partai politik yang berpotensi menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto. Siapa tiga nama itu?

“Nama-namanya kan udah ada beredar. Ketua Umum PKB Cak Imin (Muhaimin Iskandar). Kalau Partai Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) maka ketua umumnya, Pak Airlangga berpeluang. Begitu juga dengan Pak Zulhas (Zulkifli Hasan/Ketua Umum PAN),” kata Riza Patria di acara Relawan Pasukan 08 di Jakarta Selatan, Senin (8/5) kemarin.

Selain itu, ada dua nama lainnya yang turut masuk dalam bursa cawapres Prabowo, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Siapa saja bisa jadi cawapresnya bapak Prabowo,” ujarnya.

Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan Prabowo Subianto dan Cak Imin terkait sosok cawapres yang akan disandingkan dengan Prabowo pada Pilpres 2024.

Menurut dia, perkataan Riza Patria hanya sebatas Analisa saja. “Itu hasil analisis dan spekulasi saja. Kami tetap berpegangan pada piagam kerjasama bahwa penentuan capres-cawapres berada di tangan Pak Prabowo dan Cak Imin,” kata Jazilul, Selasa (9/5/2023).

Sepengetahuan dirinya, lanjut Jazilul, tidak ada nama lain selain Cak Imin. Karena itu, PKB dan para ulama tengah menunggu keputusan akhir dari kedua tokoh tersebut.

“Setahu saya, sejauh ini tidak ada nama nama lain yang menentukan atau yang dibahas kecuali Pak Prabowo dan Cak Imin. Kami semua pengurus, kader, dan ulama tokoh PKB sedang menunggu keputusan final nama yang akan diumumkan Pak Prabowo dan Cak Imin,” ujarnya.

Jika sampai akhir Mei 2023 belum ada keputusan terkait sosok cawapres yang diusung KKIR, Jazilul mewanti-wanti, mungkin saja PKB akan mengambil alternatif lain.

Meski demikian, Jazilul kembali menegaskan, sampai saat ini PKB masih teguh dengan piagam kerja sama.

“Jika sampai akhir Mei ini belum berhasil membuat keputusan atau keputusannya tidak sesuai aspirasi dan harapan, tentu akan lebih baik mengambil opsi yang lebih rasional dan aspiratif,” tukasnya.

“Tunggu saja, opsinya dapat dipikirkan sambil jalan. Kita masih komitmen dengan piagam kerjasama,” sambungnya.