Menteri Sosial Tri Rismaharini. (Foto: Dok Kemensos)

JAKARTA, Eranasional.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku berterima kasih dan bersyukur KPK melakukan penggeledahan di kantornya, Kementerian Sosial (Kemensos). Dia menyebut hal itu mempermudah dirinya dalam mengingatkan pegawai Kemensos agar bekerja dengan baik.

“Makanya di sini teman-teman Kemensos, saya bersyukur, kejadian kemarin mungkin bagi orang lain itu aib atau apa, kalau saya bersyukur,” kata Risma saat jumpa pers di kantor Kemensos, Jalan Salemba Raya, Rabu (24/5/2023).

“Saya biar mudah ingatkan teman-teman Kemensos kalau tidak ada yang percaya apa yang saya inginkan, mungkin sekarang berubah pikiran ‘Oh, ternyata begitu’. Saya senang, terus terang saya senang sekali,” sambungnya.

Mantan Wali Kota Surabaya ini mengatakan tidak memiliki beban terkait penggeledahan itu. Dia menegaskan tak ingin menyakiti rakyat.

“Makanya teman-teman lihat wajah saya, tidak punya beban, karena dari awal saya omongan, jangankan jadi Menteri Sosial yang ngurusin orang miskin, saya jadi Wali Kota Surabaya pun, saya tidak pernah mau itu, bahkan kalau ada pengusaha yang mau ketemu saya, ayo kita rapat bersama-sama barengin,” ucap Risma.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik KPK menggeledah kantor Kemensos terkait dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Pihak Kemensos menjelaskan penggeledahan berlangsung sekitar 8 jam.

“Tadi ada tim penyidik KPK yang datang ke Kementerian Sosial mulai jam 10.00-18.00 WIB itu terkait dengan pekerjaan penyaluran bansos beras untuk KPM PKH tahun 2020,” kata Stafsus Mensos Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa di Kemensos, Jakarta, Selasa (23/5).

Dia mengatakan penyidik KPK pun bertemu dengan Risma untuk menjelaskan penggeledahan tersebut. Dia mengatakan Risma terbuka untuk membantu KPK menuntaskan kasus tersebut.

“Tadi kira-kira jam 6 sore, teman-teman KPK pamit ke Bu Menteri dan berterima kasih atas sikap koperatif kami atas proses yang dilakukan mereka hari ini,” jelasnya.

Rozano mengatakan, saat menggeledah ruangan, KPK juga meminta sejumlah dokumen kepada Kemensos terkait penyaluran bansos yang terjadi pada 2020.

“Ruangan yang terkait dengan kasus tersebut kira-kira Sesditjen Dayasos atau Ditjen Dayasos,” ungkapnya.

Kata dia lagi, tak ada pihak yang dibawa penyidik KPK. Ruangan yang digeledah pun tidak disegel KPK.

“Yang dibawa penyidik apa aja, ya yang diminta KPK, seperti dokumen, ada notebook. Kita kooperatif. Jadi yang dipakai tahun itu, pasti KPK tahu juga mekanisme soal ini notebook tahun berapa,” tuturnya.