Tentu mereka akan bingung jika koalisi yg katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini.
Tentu jikapun saya misalnya jadi pak Jokowi termasuk para pendukung rezim ini, pasti akan tidak sukalah: “anda selama ini ikut menikmati rezim ini kok malah tiba-tiba mau mengkritiknya dan pindah ke barisan perubahan lagi”.
Jadi ini sebenarnya untuk kebaikan bersama. Biarlah teman-teman yang selama berada dan ikut di rezim ini: mendukung lanjutkan, kami yang di luar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yang menentukan di Pemilu siapa yang menang dan mendapat dukungan terbanyak.”
Ini kemudian direspons Yenny di akun Twitternya @yennywahid, menjawab unggahan Jansen, Kamis, 10 Agustus 2023.
“Saya gak pernah nyodorin diri jadi Cawapres mas Anies lho.. saya cuma merespon lamaran yang datang. Justru saya mendukung mas AHY jadi cawapres Mas Anies.. Kalau situ belum apa-apa udah menolak saya, pas bossmu butuh dukungan, saya emoh lho,” tukas Yenny. []
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan