“Dan jika kita lihat tren rata-rata dukungan terhadap tiga nama capres, tampak dinamikanya sangat landai. Ganjar bergerak di sekitar 5-6 persen dalam dua setengah tahun, tapi konsisten meningkat. Prabowo bergerak di sekitar 6-7 persen fluktuatif, dan Anies bergerak di sekitar 3 persen,” terangnya.
Menurut dia, basis Ganjar cenderung lebih terkonsentrasi pada kelompok dan wilayah tertentu, sementara Prabowo dan Anies basisnya lebih menyebar.
Ganjar dominan di kelompok etnis Jawa, kelompok non muslim, wilayah Jateng-DIY, dan terutama basis Jokowi-Ma’ruf Amin pada pilpres 2019.
Basis Prabowo Subianto lebih menonjol pada kelompok etnis Madura, Sunda, Bugis, Melayu, wilayah Banten, Jawa Barat, Sulawesi, Kalimantan, dan terutama basis lamanya di pilpres 2019.
Anies Baswedan lebih menonjol pada kelompok etnis Minang, Betawi, Bugis, Melayu, pendidikan dan pendapatan tinggi, warga perkotaan, di DKI Jakarta, Sumatera, Sulawesi, yang tidak puas dengan Jokowi dan terutama basis Prabowo-Sandi di pilpres 2019.
Separuh basis Jokowi-Ma’ruf Amin pada pilpres 2019 cenderung kepada Ganjar, selebihnya terbelah kepada Prabowo dan Anies, terutama Prabowo.
Sementara basis Prabowo pada pilpres 2019 terbelah sangat besar terutama kepada Anies, hanya sedikit yang beralih ke Ganjar.
Survei terbaru dari Litbang Kompas juga menunjukkan Ganjar mengalami rebound.
Survei 27 Juli – 7 Agustus 2023 itu menyebut, Ganjar meraih 34,1 persen; Prabowo 31,3 persen` dan Anies 19,2 persen.***
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan