Bacapres PDIP di Pemilu 2024, Ganjar Pranowo. (Foto: Dok. PDIP)

Dukungan pada Ganjar menguat setelah ia dideklarasikan sebagai calon presiden dari 33,2 persen di awal April 2023 menjadi 39,2 persen di awal Mei 2023 (naik 6 persen), namun sempat melemah pada survei pertengahan Juli 2023 menjadi 30,8 persen, kemudian kembali menguat pada survei terakhir di awal Agustus 2023 menjadi 35,9 persen. 

Prabowo sempat menguat dari 31,5 persen di awal April 2023 menjadi 37,8 persen di pertengahan Juli 2023, kemudian cenderung melemah di survei awal Agustus ini menjadi 33,6 persen. 

Sementara itu elektabilitas Anies cenderung melemah dari 24,2 persen pada awal April 2023 menjadi 20,4 persen dalam survei awal Agustus 2023.

Dalam simulasi tiga nama ini tidak ada calon yang mendapat suara dominan di atas 50 persen. 

Karena itu, menurut Deni, terbuka kemungkinan pemilihan presiden akan berlangsung dua putaran jika yang bersaing tiga nama tersebut dan pemilihan diadakan ketika survei.

Jika yang bersaing hanya dua nama, Ganjar vs Prabowo, dalam simulasi head to head Prabowo mendapatkan dukungan 44,5 persen, Ganjar 41,5 persen, dan masih ada 13,9 persen yang belum menjawab. 

Deni menjelaskan bahwa secara statistik dukungan kepada Prabowo dan Ganjar dalam simulasi dua nama ini seimbang (tidak beda signifikan) karena selisihnya (3%) kurang dari 2 kali margin of error (3,3%).