Bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Cak Imin berziarah ke makam Sunan Ampel di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023). (Foto: Ist)

JAKARTA, Eranasional.com – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengibaratkan Anies Baswedan dipaksa kawin dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Seperti diketahui, proses menduetkan Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres sangat cepat. Keduanya dideklarasikan Sabtu (2/9) di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

Manuver politik Anies tersebut mengejutkan salah satu partai Koalisi Pembaharuan untuk Persatuan (KPP) yaitu Partai Demokrat. Pasalnya, sebelumnya Anies sering meminta ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Langkah Anies ini membuat Partai Demokrat hengkang dari KPP, koalisi parpol pendukung Anies.

“Keduanya seperti sepasang kekasih yang tertangkap hansip dan terpaksa dikawinkan paksa,” kata Mardiono dikutup dari kanal YouTube Kompas, Minggu (8/9/2023).

Menurut dia, dalam proses politik bisa dikaitkan dengan niat tulus untuk kepentingan bangsa sehingga adanya penjajakan yang panjang.

“Dalam perkawinan politik ini kita juga dilandasi oleh kecermatan, seraya menghadirkan sebuah ketulusan kader-kader nanti yang akan dicalonkan,” tuturnya.

“Seperti yang sudah kita putuskan mendukung capres dari calon PDIP (Ganjar Pranowo). ini calon memang kita yakini bisa menjawab tantangan bangsa ini ke depan,” ujar Mardiono.