Ayah mendiang Mirna, Edi Darmawan Salihin. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, Eranasional.com – Edi Darmawan Salihin, ayah mendiang Wayan Mirna Salihin, jawab tudingan terima uang asuransi Rp 69 miliar dari asuransi kematian Mirna.

Kata dia tudingan itu muncul dari pernyataan pengacara Jessica Kumala Wongso, Yudi Wibowo Sukinto.

Kata dia, banyak tuduhan tidak benar yang dilontarkan Yudi Wibowo kepada dirinya.

Mulai dari disebut sebagai bagian dari Badan Intelijen Negara (BIN) sampai ke isu dirinya mendapatkan asuransi Rp 69 miliar.

Edi dengan tegas membantah semua tuduhan itu. Dia menegaskan tidak ada asuransi sebesar Rp 69 miliar atas kematian Mirna.

Dia mengatakan itu semua adalah kabar hoaks.

“Dia sudah ngomong macam-macam lah. Dia vilang saya anggota BIN, dapat asuransi Rp 69 miliar. Saya bilang, kalau saya dapat, saya titip Pak Karni uang itu nih, sekarang disaksikan seluruh rakyat Indonesia, saya titipkan bikin Masjid sama kasih duafa,” tegas Yudi dalam wawancara eksklusif dengan Karni Ilyas bertajuk ‘Jessica Divonis Membunuh Mirna’ di tvOne, Jumat malam, 6 Oktober 2023.

Ayah mendiang Mirna, Edi Darmawan Salihin. (Foto: Istimewa)

Bahkan dia tegas menantang siapa saja yang bisa buktikan semua tuduhan tersebut.

Dia pun kembali menegaskan bahwa isu uang Rp 69 miliar milik Mirna tidak benar adanya alias hoaks.

“Mana ada sih dapat asuransi. Tapi nggak apa-apa kita coba aja ya kalau netizen selalu nuduh gitu kan, nggak percaya,” kata Edi.

Sebelumnya kasus tewasnya Mirna di Olivier Cafe Jakarta kembali menjadi pembicaraan masyarakat.

Hal itu diketahui setelah munculnya film dokumenter berjudul ‘Ice Cold: Murder, Ice Coffee and Jessica Wongso’.

Menurut Edi, apa yang ditayangkan dalam film dokumenter tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya.

Dia mengaku kena tipu saat diwawancarai dan dijadikan salah satu bagian dalam wawancara il dokumenter itu.

“Saya ketipu sama Netflix, syuting kita directornya maupun sutradaranya itu namanya Rob Sixsmith,”jelas Edi.

Ayah mendiang Mirna, Edi Darmawan Salihin. (Foto: Istimewa)

“Saya nggak dapat apa-apa dari dia, cuma dia minta tolong untuk saya menjawab dan saya jawab tapi kenyataannya apa? Yang dia tayangkan itu nggak sesuai dengan kenyataan yang ada,” sambungnya.

Menurut Edi mereka menayangkan tak sesuai kenyataan yang ada. Sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.

Sehingga, jelas dia, setelah film itu tayang membuat banyak masyarakat yang akhirnya terkecoh.

Edi meminta masyarakat untuk tidak lagi menonton film tersebut karena menurutnya, isi di dalam film itu tidak benar.

Dia pun mengatakan ilm dokumenter yang menayangkan kisah kematian anaknya adalah sampah.