Eranasional.com – Jenderal Polisi Listo Sigit Prabowo mengangkat Komisaris Jenderal Agus Andrianto sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polisi (Kabareskrim) yang baru.

Putusan tersebut tertuang dalam telegram nomor ST / 318 / II / KEP. / 2021 tanggal 18 Februari yang ditandatangani atas nama Kapolri oleh Asisten Kapolri Irjen Sutrisno Yudhi Hermawan. Telegram tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Departemen Komunikasi Sosial Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono.

“Benar,” kata Argo melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Kamis (18/2).

Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Kepala Badan Keamanan Polri (Kabaharkam). Posisi Kabaharkam kini akan dijabat oleh Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Sedangkan Posisi Arief akan dijabat oleh Komjen Rycko Amelza Dahniel yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Pertahanan dan Keamanan. Selanjutnya, posisi Kabaintelkam akan diisi oleh Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw.

Agus lulus dari Akpol pada tahun 1989. Ia memiliki pengalaman ilmiah. Pria kelahiran 16 Februari 1967 ini. Di Blora, Jawa Tengah, ia menduduki sejumlah jabatan di Korps Bhajangkar.

Dihimpun dari berbagai sumber, Agus mengawali karir di Polres Dairi, Sumatera Utara pada 1990. Ia malang melintang di kepolisian wilayah Pulau Sumatera, mulai dari Kapolsek Sumbul, Kapuskodalops Polres Lampung Selatan, hingga Kasat Serse Poltaber Medan.

Selepas itu, Agus digeser ke Polda Jawa Timur pada 2001. Ia kemudian ditarik ke Polda Metro Jaya pada 2006. Karirnya terus menanjak. Agus pernah menjabat Kapolres Tangerang, Kapolres Metro Tangerang, Direskrimum Polda Sumatera Utara.

Agus juga pernah menjadi Wakapolda Sumatera Utara. Setahun kemudian, ia menjabat Kapolda Sumatera Utara. Agus lantas ditunjuk sebagai Kabaharkam Polri menggantikan Komjen Firli Bahuri yang terpilih sebagai Ketua KPK.

Di tengah pandemi Covid-19, Agus ditugaskan menjadi Kepala Operasi Terpusat untuk Kontinjensi Aman di Nusa II Penanganan Covid-19. Operasi Polri dalam menangani pandemi berakhir pada 31 Desember 2020. (cnn/red)