Sebenarnya, kata Melki, ancaman seperti itu telah diterimanya sejak awal menjadi Ketua BEM UI. Dan, semakin banyak menjelang dan setelah aksi menolak putusan MK.

Melki kemudian menyoroti kualitas demokrasi di Indonesia ketika berpendapat mendapat intimidasi dan direpresi. Ia pun meminta masyarakat serta teman seperjuangannya untuk menjaga diri di tengah kekuasaan yang mengkhawatirkan.

“Ini bukan soal Melki, tapi juga dialami oleh teman-teman BEM lainnya, teman-teman gerakan mahasiswa, teman-teman gerakan rakyat mengalami hal yang sama. Ini artinya ada yang salah dalam konsep berdemokrasi di negara ini, kok semua orang yang kritis diancam dan diintimidasi,” tegasnya.

“Ini imbauan buat teman teman yang hari ini kritis, hari ini melawan, jaga diri masing-masing karena kondisi kekuasaan sedang mengkhawatirkan,” pungkas Melki. (*)