“Kita antisipasi betul urusan itu. Makanya kita terus melakukan sinergitas, kerja sama dengan sekolah tinggi agama Islam dengan perguruan tinggi agama Islam, utamanya yang ada di lingkungan pesantren,” ujar Profesor Kehormatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Sementara itu, Ketua STAI Ihyaul Ulum Gresik Ubaidillah memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Kemendes PDTT yang memberikan kepercayaan dan bekerja sama dalam program ini.
Lebih lanjut, Ubaidillah mengatakan bahwa sebagai perguruan tinggi di bawah naungan pondok pesantren, maka di samping membekali mahasiswa dengan kemampuan akademik, STAI Ihyaul Ulum Gresik juga menanamkan nilai-nilai pesantren.
“Insya Allah mahasiswa transmigrasi yang nanti dititipkan oleh Kementerian Desa PDTT di perguruan tinggi di sini akan dibekali kemampuan yang sama. Sehingga nanti kembali ke tempatnya masing-masing, mereka bisa memberikan kontribusi yang nyata dan konkret,” ungkap Ubaidillah..
Turut hadir dalam kegiatan ini yakni pengasuh Ponpes Ihyaul Ulum Gresik Sakinah Ma’shum, penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemendes PDTT Umi Lilik Nasriyah.
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Ivanovich Agusta, Dirjen PPKTrans Danton Ginting Munthe, Sesdirjen PPKTrans Sigit Musthofa, dan Kepala Biro Humas Erlin Chaerlinatun M. (*)
Tinggalkan Balasan