Setelah keluar dari BPPN, Tom Lembong juga membangun perusahaannya sendiri.

Dia mendirikan Farindo Investment melalui proyek kerja sama antara Djarum dan Farallon Capital.

Yang mana perusahaan yang didirikannya tersebut memiliki saham Bank Central Asia (BCA) sebesar 47,15%.

Tom juga mendirikan perusahaan investasi lainnya, yaitu Quvat Management Pte Ltd.

Melalui perusahaannya itu Thomas Lembong telah berinvestasi di PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) untuk proyek pembangunan bioskop Blitz Megaplex (CGV Blitz).

Sementara itu berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2017, Thomas Lembong memiliki harta kekayaan senilai lebih dari Rp 103 miliar. (*)