Jakarta, ERANASIONAL.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan peristiwa El Nino atau fenomena memanasnya suhu muka laut akan berlanjut di tahun 2024.
Fenomena alam itu menyebabkan terjadinya kemarau panjang dan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
“Karena 2024 adalah tahun kedua episode El Nino setelah 2023, maka panas yang dilepaskan oleh Samudra Pasifik karena El Nino terbawa hingga tahun 2024,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan, Selasa, 23 Januari 2024.
Faktor El Nino Berlanjut Hingga 2024
Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan berlanjutnya El Nino pada 2023 ke 2024 karena ada kecenderungan di tahun kedua El Nino memecahkan rekor terpanas temperatur bila belajar dari kejadian-kejadian iklim masa lalu, seperti tahun 1997 ke 1998 dan 2015 berlanjut ke tahun 2016.
Dia menerangkan, bahwa El Nino terjadi karena panas di laut Pasifik bagian barat melepaskan diri ke atmosfer.
Meski begitu, lanjut Ardhasena, berlanjutnya El Nino ke tahun kedua tidak serta merta menyebabkan suhu pada 2024 lebih panas dari 2023.
“Evolusinya masih perlu kita tunggu. Namun demikian, yang kita dapat pelajari dan refer adalah dari kejadian-kejadian El Nino sebelumnya,” tuturnya.
Kata Ardhasena melanjutkan, tren jangka panjang pemanasan global akan terus berlanjut.
Kondisi tersebut, katanya, ditambah dengan lompatan pemanasan suhu permukaan dalam 1-2 tahun karena pelepasan energi yang masif selama periode El Nino 2023-2024.
Mengenai fenomena El Nino ini, menurut Ardhasena, dapat menyebabkan kenaikan suhu di Indonesia secara gradual atau bertahap. Meski begitu, ia tidak menjelaskan kapan dampak El Nino yang menyebabkan kenaikan suhu akan terjadi.
Dia hanya meminta masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh dan ikut membantu melakukan mitigasi perubahan iklim.
“Dengan kegiatan-kegiatan pro lingkungan yang dapat mengurangi dan menyerap kembali gas rumah kaca seperti CO2,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan