Jakarta, ERANASIONAL.COM – Program makan siang Capres-Cawapres Prabowo dan Gibran ikut dikomentari Bank Dunia.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen meminta Indonesia harus tetap patuh dengan aturan defisit fiskal.

“Kami masih menantikan rincian program makan siang dan susu gratis. Pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB), sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” kata Satu, dikutip dari Antara, Rabu 28 Februari 2024.

Dia berpesan Pemerintah Indonesia harus menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut.

Setelah itu, baru bisa dibandingkan dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.

Program makan gratis dan susu gratis Prabowo-Gibran itu perlu direncanakan secara matang, khususnya soal anggarannya.

“Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan,” tandasnya.

Diketahui program prioritas Prabowo-Gibran ini diklaim sudah mulai dibahas dalam persiapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.