Kirby menambahkan AS berencana untuk melakukan beberapa penjatuhan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan bekerja sama dengan negara-negara lain, termasuk Yordania.

Permohonan Biden agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza menjadi semakin mendesak setelah lebih dari seratus warga Palestina tewas pada hari Kamis selama terjadinya kekerasan di sebuah konvoi makanan. Tentara Israel melepaskan tembakan di dekat kerumunan yang memadati truk-truk tersebut.

Israel membantah pasukannya menembak pada orang-orang tersebut, mereka mengatakan sebagian besar korban terinjak-injak atau tertabrak kendaraan saat mereka berusaha untuk melarikan diri.

Meskipun demikian, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lain mengutuk Israel atas kematian tersebut. Pejabat AS mengatakan insiden fatal tersebut mencerminkan keputusasaan yang meningkat di antara penduduk Gaza.

“Orang-orang tak berdosa terjebak dalam perang yang mengerikan tidak mampu memberi makan keluarganya dan Anda melihat respons mereka saat mereka mencoba mendapatkan bantuan,” kata Biden pada hari Jumat.

Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa kekerasan tersebut akan semakin memundurkan pembicaraan antara Israel dan Hamas, yang difasilitasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, untuk mencapai gencatan senjata selama enam minggu untuk memungkinkan pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina, serta lebih banyak bantuan mencapai warga Palestina yang terjebak dalam baku tembak perang mematikan.

Biden awalnya menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dapat dicapai pada hari Senin, tetapi pada hari Kamis mengatakan bahwa negosiasi kemungkinan akan berlangsung lebih lama.

Komentarnya datang pada hari yang sama dia berbicara melalui telepon dengan pemimpin Qatar dan Mesir tentang pembicaraan tersebut.