Grace juga mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” ujar Grace dalam siaran resmi PSI di Jakarta, Sabtu, dikutip dari Antara.

Grace menambahkan berbagai kemungkinan masih dapat terjadi selama KPU masih merekapitulasi suara para pemilih dalam Pemilu 2024.

Ia juga optimistis PSI bisa lolos ke Senayan dan hanya membutuhkan kurang dari satu persen suara, untuk dapat mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold di 4 persen.

Jika berhasil mencapai ambang batas, maka untuk pertama kalinya, PSI dapat menduduki kursi DPR RI di Senayan.

“Saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi, PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” ujar Grace.

Adapun lima besar partai hasil dari perhitungan KPU Sabtu (2/3/2024) pukul 19.00 WIB dengan data yang masuk di 541.475 TPS dari 823.236 TPS atau 65.77 persen, yakni PDI Perjuangan dengan perolehan 12.588.309 atau 16,4 persen.

Disusul Partai Golkar 11.561.403 suara atau 15,04 persen. Partai Gerindra 10.212.934 suara atau 13.31 persen.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8.866.407 atau 11,55 persen dan Partai NasDem 7.233.342 suara atau 9,42 persen. (*)