Jakarta, ERANASIONAL.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berambisi merampingkan perusahaan pelat merah menjadi hanya 30 perusahaan. Sampai saat ini, program perampingan perusahaan tercatat menjadi 41 perusahaan dari total 118 hingga awal tahun ini.

“Ke depan [kita maksimalkan jadi perusahaan BUMN hanya] 30,” ujarnya saat ditemui di sela Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3/2024).

Erick mengatakan, pemerintah memang telah memiliki peta jalan untuk memaksimalkan perampingan perusahaan BUMN, yang sebelumnya berjumlah mencapai 118 perusahaan menjadi hanya 30 perusahaan pada tahun ini hingga 2034 mendatang.

Erick juga merespons Prabowo Subianto, yang sebelumnya mengatakan bahwa saat ini setiap perusahaan pelat merah tak perlu memiliki hotel secara terpisah.

Dalam kaitan itu, dia mengatakan bahwa pihaknya saat ini juga melakukan perampingan terhadap BUMN yang saat ini memiliki 122 hotel, yang dikelola secara masing-masing, kini hanya dipayungi oleh 1 perusahaan.

“Memang dulunya, setiap BUMN punya hotel dulu. Sekarang zamannya saya, hotel-hotel itu dikonsolidasikan menjadi satu payung, yaitu jumlahnya 122 hotel. Itu kan bagian dari roadmap [perampingan BUMN] juga,” ujar dia.

Program perampingan perusahaan BUMN sendiri merupakan program yang memang digagas oleh Erick saat dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN pada 2019 lalu.

Tujuan dari program tersebut diharapkan agar seluruh perusahaan BUMN yang bergerak diberbagai sektor dalam bekerja lebih optimal, serta menjadi lkomotif pembangunan bangsa.

” BUMN itu kan harus ada 3 [tiga] hal. satu, menjadi korporasi sehat, menjadi bagian dari kontribusi fiskal, pajak, dividen dan lainnya. kedua, ekonomi daripada development, seperti contoh ita bikin KEK [Kawasan Ekonomi Khusus] Sanur, itukan jadi pusat kesehatan, nah itu menjadi bagian [pengembangan ekonomi]. Terakhir, yang paling pentingkan people,s of economy, di mana BUMN itu menjadi tadi, 92%, ultra mikro, mikro, hal-hal seperti ini yang kita terus jaga” ujar Erick.