Kader dan struktur PKS aktif dan masif melakukan canvasing door to door, layanan kesehatan, bakti sosial, dan lainnya.
“Strategi berikutnya adalah penempatan atau nominasi caleg yang jitu. PKS sangat cermat dalam menominasi caleg sebagai ujung tombak pemenangan. Di antara strateginya, kami nominasikan banyak wajah baru, muda, dan segar dalam daftar calon,” katanya.
Pihaknya bersyukur di antara 53 caleg terpilih ada lebih dari 10 orang yang mewakil milenial bahkan Genzi.
Bahkan, yang membuat pihaknya bangga dan surprise anak-anak muda ini bukan hanya menang di dapilnya tapi suaranya tinggi-tinggi seperti Habib Idrus di Banten III, dr. Gamal di Malang Raya, Kholid di Jabar VI, Meitri di Jatim VIII.
“Saya kira ini juga faktor yang menggairahkan rakyat untuk memilih PKS bahwa proses regenerasi di PKS berjalan dengan sangat baik dan anak-anak muda punya optimisme untuk bergabung dengan PKS bahkan menjadi caleg PKS di masa depan,” tuturnya.
Faktor terakhir yang tidak kalah penting, sambunt Jazuli, yakni peningkatan suara dan kursi PKS pada pemilu 2024 ini tidak terlepas dari konsistensi sikap-sikap PKS sebagai oposisi yang selalu kritis dan berpihak pada rakyat, peduli terhadap nasib rakyat, dan kepentingan negara.
Di mana, dampak kebijakan yang dikritisi oleh PKS banyak yang terbukti benar dikemudian hari dan dirasakan menyulitkan ekonomi rakyat dan merugikan negara. []
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan