Jakarta, ERANASIONAL.COM – Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam serangan oleh orang-orang bersenjata pada Jumat (22/03/2024) di sebuah gedung konser Moskow, Rusia. Ledakan juga dilaporkan terjadi di lokasi tersebut.

Menurut layanan berita Interfax, Dinas Keamanan Federal Rusia membuka investigasi terkait terorisme menyusul serangan di Crocus City Hall tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Vladimir Putin telah diberi tahu tentang penembakan itu beberapa menit setelah terjadi, dan terus diberi informasi tentang perkembangannya.

Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah pemilu presiden Rusia pada Minggu (17/03/2024) di mana Putin mengklaim 87% suara, yang tidak pernah terjadi sebelumnya, dengan perang di Ukraina sekarang memasuki tahun ketiga. Korban tewas adalah yang terburuk sejak dua serangan bom bunuh diri di stasiun metro Moskow yang menewaskan setidaknya 40 orang pada 2010.

Interfax melaporkan, mengutip layanan darurat, para pria bersenjata tak dikenal itu melepas tembakan dengan senjata otomatis di Crocus City Hall di pinggir ibukota Rusia dan kebakaran dimulai setelah ledakan.

Ledakan kedua terjadi di gedung itu saat orang-orang dievakuasi dari tempat kejadian.

Setidaknya tiga orang berkamuflase terlibat dalam penembakan itu, RIA Novosti milik pemerintah mengatakan via Telegram, memposting cuplikan gedung yang terbakar.

Menurut Kementerian Keadaan Darurat Rusia, helikopter dikerahkan untuk membantu memadamkan api yang menyebar ke sekitar 12.900 meter persegi kompleks itu.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan pihak berwenang belum menuduh siapa pun. Unit pasukan khusus dikirim ke tempat kejadian untuk memburu para penyerang, kata Garda Nasional Rosgvardia.

Kedutaan Besar AS di Moskow mengeluarkan peringatan keamanan pada 7 Maret yang memperingatkan adanya laporan “bahwa ekstremis memiliki rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow, termasuk konser.” Ia mendesak warga AS untuk menghindari pertemuan semacam itu dalam 48 jam berikutnya.

Rusia juga pernah menghadapi serangan teroris besar lainnya di masa lalu, termasuk insiden yang terjadi di sebuah sekolah di Beslan, Ossetia Utara di mana lebih dari 380 kematian dilaporkan pada 2004. Selain itu penyanderaan pada 2002 di teater Nord-Ost di Moskow, di mana 170 orang tewas.

Sebuah bom bunuh diri oleh ekstremis Islam di kereta bawah tanah St. Petersburg juga pernah terjadi pada 2017 dan menewaskan 16 orang termasuk penyerang.