Jakarta, ERANASIONAL.COM – Sebanyak 6 warga Jepang dikabarkan meninggal akibat gelombang panas yang terjadi di negara matahari terbit itu.
Hal ini mendorong pihak berwenang mengeluarkan banyak peringatan kesehatan.
Selama akhir pekan, wilayah Shizuoka tengah menjadi wilayah pertama di Jepang yang mengalami suhu mencapai 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) tahun 2024 ini, jauh melampaui ambang batas 35 derajat yang diklasifikasikan oleh pejabat cuaca sebagai “sangat panas”.
“Panas ekstrem di tengah musim hujan di Jepang agak jarang terjadi. Sebagian disebabkan oleh sistem tekanan tinggi yang kuat di Pasifik Selatan,” kata seorang pejabat badan cuaca kepada AFP yang dikutip Rabu (10/7/2024).
Suhu juga mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat Celcius pada hari Senin (8/7) di pos pengamatan di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama, menurut media lokal.
Beberapa hari terakhir ini pihak berwenang mengeluarkan peringatan heatstroke alerts (sengatan panas) di sebagian besar negara, mendesak warga untuk menghindari berolahraga di luar ruangan dan menggunakan AC.
Ibu kota Jepang mencatat tiga kematian terkait sengatan panas pada hari Sabtu (6/7) dan tiga kematian lainnya pada hari Senin (8/7/2024), ketika suhu mencapai sekitar 35 derajat Celcius pada tengah hari, menurut kantor pemeriksaan medis kota tersebut.
“Tanpa AC menyala, saya merasa sulit untuk bertahan hidup,” kata Sumiko Yamamoto, 75, warga Tokyo, kepada AFP, seraya menambahkan bahwa dia merasa “panasnya menjadi jauh lebih panas” sejak tahun lalu.
“Melalui nasihat yang diberikan di TV, saya berusaha untuk tetap terhidrasi sebanyak mungkin. Karena saya sudah tua, saya berhati-hati agar tidak pingsan,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan