Jakarta, ERANASIONAL.COM – Elektabilitas Ahok di survei Litbang Kompas berada di posisi kedua di bawah Anies baswedan.

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Said Abdullah terkejut dengan hasil survei itu.

Padahal, kata Said, Ahok belum dideklarasikan sebagai calon Gubernur Jakarta seperti halnya Anies Baswedan.

“Pembacaan kami terhadap survei karena yang baru declare ini kan Anies. Wajar saja jika di-declare maka penerimaan publik tinggi. Itu wajar,”ucap Said, dikutip dari Kompas TV.

“Justru yang mengejutkan yang tidak di-declare tapi tinggi, seperti Ahok. Bahkan itu seperti membuntuti, yaa itu tipis sekali,” sambungnya.

Kata Said, jika Ahok diputuskan oleh partai maju untuk Pilkada Jakarta tentu pertarungan akan kembali sengit.

Namun sebagaimana diketahui, penentuan kader PDI-P yang akan maju dalam kontestasi menjadi kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Kalau soal pertimbangan, kepemimpinan Ahok di Jakarta teruji. Pasti dipertimbangkan, apalagi dia Ketua DPP Bidang Perekonomian,”jelas Said.

“Kalau Ahok bisa maju dan katakanlah DPP PDI Perjuangan maka pertarungannya akan kembali sengit,” ucapnya lagi.

Secara pribadi Said berpendapat, Ahok berpotensi mengalahkan Anies meski dalam survei Litbang Kompas elektabilitas petahana tersebut tertinggi.

“Kita masih berpikir tentang Jakarta. Karena Jakarta etalase publik, sorot mata tertuju ke Jakarta. Daya tariknya luar biasa. Ahok karena tingkat elektabilitasnya sangat mengejutkan itu potensial bisa mengalahkan Anies,” tandas Said.

Sebagai informasi, berdasarkan survei Litbang Kompas, nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama menjadi sosok terkuat untuk dipilih kembali dalam Pilkada Jakarta.

Tidak kurang 29,8 persen pemilih akan memilih Anies, sementara dukungan terhadap Ahok sebesar 20 persen.

Bahkan, jika Pilkada Jakarta dilakukan saat ini ada 39 persen warga Jakarta pasti akan memilih Anies Baswedan.

Sementara Ahok, dipastikan 34,5 persen warga Jakarta akan memilihnya.

Gambaran masih terbukanya peluang perubahan penguasaan dukungan pemilih tidak lepas dari pengaruh politik Anies dan Ahok yang pernah menjadi Gubernur Jakarta.

Oleh karena itu, keduanya dinilai berhasil di mata pendukungnya dalam menjalankan kepemimpinan untuk Jakarta.

Namun terhadap kinerja, sebanyak 44,5 persen warga Jakarta menilai Ahok paling baik disusul Anies di posisi 36,8 persen.

Sisanya tersebar pada para sosok gubernur Jakarta lainnya. []