Rinciannya 985 kasus atau 46,63% di antaranya dilakukan oleh remaja.
Survei I-NAMHS 2022 mengungkapkan bahwa 1,4% remaja Indonesia memiliki ide bunuh diri, 0,5% membuat rencana bunuh diri, dan 0,2% mencoba bunuh diri.
Ganjar menjelaskan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental, 1 dari 20 remaja memiliki gangguan mental yang setara dengan 20 juta remaja, dan kecemasan berlebihan (anxiety) menjadi gangguan mental paling umum.
“Penelitian BRIN tahun 2023 menunjukkan, dalam kurun waktu 11 tahun terakhir tercatat ada 2.112 kasus bunuh diri di Indonesia. Sebanyak 985 kasus atau 46,63% diantaranya dilakukan oleh remaja,” terangnya.
Ganjar juga menyoroti kurangnya literasi kesehatan mental dan minimnya fasilitas layanan kesehatan mental di Indonesia.
Dari 10 ribu Puskesmas di Indonesia, hanya 6.000 yang memiliki layanan kesehatan jiwa.
Ia menegaskan pentingnya peningkatan fasilitas layanan kesehatan jiwa dan penambahan jumlah psikiater, serta kampanye kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental.
“Maka negara harus hadir dengan membangun lebih banyak fasilitas layanan kesehatan jiwa di Indonesia. Jumlah psikiater juga harus ditambah dan terus mengkampanyekan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental,” tegasnya. []
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan