Jakarta, ERANASIONAL.COM – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar Latihan Armada Jaya (AJ) ke-42.

Latihan Armada Jaya ke-42 ini merupakan latihan puncak TNI Angkatan Laut yang mengangkat dua wilayah sebagai sorotan (trouble spot), yaitu wilayah utara Indonesia Barat dan wilayah utara Indonesia Timur.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap alasan wilayah utara Indonesia Timur menjadi fokus Latihan Armada Jaya 2024.

Kata dia, karena ada ancaman penyelundupan senjata ke Papua sehingga perlu diwaspadai oleh TNI AL.

“Wilayah Timur yang paling penting sebenarnya masalah Papua itu. Itu kami utamakan, jangan sampai ada masuknya selundupan senjata ke Papua. Itu yang kami perketat sekarang, dari laut terutama,” ujar Ali, dikutip dari Okezone, saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Wisma Elang Laut, Jakarta.

Dia mengatakan, kasus penyelundupan senjata lintas negara pernah terjadi di Indonesia.

Sebagian besar, senjata-senjata ilegal itu didatangkan dari Filipina untuk dipasok ke Organisasi Papua Merdeka (OPM)..

Aparat keamanan beberapa waktu lalu menangkap seorang pemasok senjata api kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, bernama Anton Gobay.

Dia membeli 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber 5.56, senilai 50.000 Peso, tanpa amunisi.

Serta, dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram 9mm, senilai 45.000 Peso, tanpa amunisi dari Filipina.

“Ada pengalaman dari Filipina, senjatanya masuk, tetapi sudah berhasil kami cegah,” beber Laksamana Ali.

Dia menyebut dalam salah satu kasus, TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan senjata yang masuk dari luar negeri ke Nabire, Papua Tengah.

Sementara terkait jenis senjata yang rawan diselundupkan untuk Organisasi Papua Merdeka (OPM) mayoritas senjata-senjata ringan. []