“Kita sangat mewaspadai dan berhati-hati berkaitan dengan situasi geopolitik internasional ke depan,” kata Sandiaga.
Konflik Timur Tengah kata dia, berpotensi meluas usai situasi antara Israel dengan Hizbullah dan Iran meningkat belakangan ini.
Israel diketahui intens menggempur Lebanon sejak pekan terakhir September 2024.
Situasi Timur Tengah telah memanas usai Israel meluncurkan agresi ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu.
Agresi militer ini telah membunuh lebih dari 41.000 jiwa di Jalur Gaza.
Perang terbuka di Timur Tengah juga dikhawatirkan meletus usai Israel berupaya meluncurkan serangan darat ke Lebanon dan Iran membalas dengan mengirim gelombang serangan rudal ke Israel.
Teheran menyebut gelombang serangan rudal pada awal pekan ini sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas dan pemimpin Hizbullah. []
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan